jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan rekonstruksi dan rehabilitasi infrastruktur pascabencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB) segera rampung. Hal ini disampaikan Jokowi saat menggelar rapat terbatas melalui telekonferensi bersama dengan jajaran terkait, Selasa (17/3).
"Kita tahu gempa terjadi di Juli 2018 dan telah kita terbitkan Inpres Nomor 5 Tahun 2018 yang memberikan target waktu penyelesaian rehabilitasi maupun rekonstruksi," ujar Jokowi.
BACA JUGA: Malaysia Lockdown Mulai Besok, Indonesia Kapan, Pak Jokowi?
Inpres tersebut mengupayakan agar rehabilitasi dan rekonstruksi sarana berupa fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas agama, dan fasilitas penunjang perekonomian dapat diselesaikan pada akhir Desember 2018. Sementara untuk fasilitas lain seperti rehabilitasi dan rekonstruksi rumah penduduk diupayakan selesai pada Desember 2019.
Namun, untuk saat ini proses tersebut belum selesai secara tuntas. Jokowi menyebutkan hingga 9 Maret 2020 sebanyak 168.684 unit rumah telah selesai dibangun dari target sebanyak 226.204 rumah. Pemerintah berkomitmen untuk terus mengupayakan percepatan bantuan rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut.
BACA JUGA: Saran Dosen Kesehatan di Inggris untuk Presiden Jokowi soal Melawan Corona
"Hingga 9 Maret 2020, dari target 226.204 rumah, tercatat 168.684 unit rumah yang telah selesai dibangun dan 40 ribu rumah lainnya masih dalam proses pengerjaan. Karena itu saya minta laporan terkait soal ini," tuturnya.
Selain itu, berdasarkan data yang dimiliki Jokowi, hingga saat ini masih terdapat dana bantuan untuk masyarakat terdampak gempa yang belum tersalurkan. Jokowi meminta jajaran terkait untuk sesegera mungkin menyalurkan dana bantuan tersebut kepada masyarakat.
BACA JUGA: Suhendra: Dukungan Parpol Ringankan Jokowi Atasi Corona
"Misalnya di Lombok Timur masih ada dana rakyat yang ada di bank sebesar Rp 72 miliar dan di Lombok Utara Rp 63 miliar. Untuk itu saya minta dana ini yang tersimpan di bank segera disalurkan ke masyarakat dan langkah-langkah percepatan pembangunan rumah yang masih dikerjakan ataupun belum dibangun segera bisa diselesaikan," tandas dia. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga