jpnn.com, TANGERANG - Presiden Joko Widodo mengatakan ekonomi gotong royong harus dijaga. Petani dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus diorganisir dalam sebuah kelompok gotong royong.
"Tidak mungkin petani bakal sejahtera kalau kerja sendiri dan tidak diorganisir dalam sebuah kelompok besar," kata Jokowi saat pidato di Rakornas Tiga Pilar Bidang Ekonomi Kerakyatan yang digelar PDI Perjuangan di ICE, BSD, Banten, Sabtu (16/12).
BACA JUGA: Wahai Kader PDIP, Ini Pesan Pak Jokowi untuk Kalian
Dia mencontohkan jika petani diorganisir dalam sebuah kelompok besar dan gotong royong maka hasilnya akan lebih baik. Misalnya, padi yang dari awal sampai proses pengemasan bagus dan diberi merek yang baik sehingga bisa dijual ke retail-retail.
"Sebenarnya itu yang bisa memberikan kesejahteraan pada petani," ungkapnya di hadapan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputi dan ribuan kader partai berlambang banteng moncong putih.
BACA JUGA: Hadiri Rakor 3 Pilar PDIP, Jokowi Pamer Infrastruktur
Saat ini, kata Jokowi, kebanyakan petani hanya bisa mengerjakan sampai pembuatan gabah, selanjutnya dikerjakan oleh tengkulak. "Kalau kita ingin petani sejahtera, yang paling memberikan keuntungan besar adalah dari gabah ke beras, beras ke konsumen, bukan budi dayanya," ujar Jokowi.
Karena itu, Jokowi ingin PDI Perjuangan bisa mengorganisir petani dalam kelompok-kelompok gotong royong. Petani harus dilibatkan mulai dari panen, hingga pemasaran.
BACA JUGA: Teriakan Dua Periode Membahana di Rakornas Tiga Pilar PDIP
"Itulah keuntungan yang akan didapat petani, bukan dibudidayanya. Model itu akan kami kembangkan bersama-sama agar petani bisa menjual berasnya sendiri," jelasnya.
Dia mengatakan kalau petani berkelompok dalam suatu usaha gotong royong, mereka akan memiliki kekuatan modal maupun produksi.
"Kalau tidak diorganisir dan mereka kerja individu, sampai kapan pun, mereka tidak akan pernah bisa sejahtera. Model bisnis gotong royong akan kami kembangkan agar petani bisa sejahtera," paparnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Curhat Pengalaman Terjebak Macet
Redaktur & Reporter : Adil