jpnn.com - JAKARTA -- Komunitas Manifesto Rakyat tak Berpartai sudah resmi mendukung calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Salah seorang penggagasnya adalah Faisal Basri. Ekonom yang pada saat pemilihan gubernur DKI Jakarta 2012 bertarung dengan Jokowi. Tapi karena kalah, Faisal balik mendukung Jokowi.
BACA JUGA: Manifesto Rakyat tak Berpartai Dukung Jokowi-JK
Namun kata Faisal, keikut sertaanya di Pilkada DKI sebagai strategi untuk mengalahkan Fauzi Bowo sebagai petahan. Makanya, kehadirannya saat itu ingin mengeluarkan rezim yang dianggap mengacak-acak dan merusak Jakarta. "Kita berhasil kalahkan incumbent," kata Faisal di Cikini, Senin (26/5).
Dia mengatakan, apa yang pihaknya pikirkan saat Pilgub ternyata menggema sampai sekarang di era pemerintahan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
BACA JUGA: Fadli Zon Curiga Posko Dibakar Kubu Jokowi Sendiri
"Apa-apa yang kami pikirkan dan sampaikan pada waktu pilgub kemarin, itu ternyata menggema sampai sekarang, mungkin dalam wujud, nama yang berbeda-beda," jelasnya.
Ia menilai Jokowi merupakan sosok yang mau belajar, tak lagi berwacana namun langsung melaksanakan gagasan-gagasan. Jokowi, ia menambahkan, juga mau mengelaborasi lebih jauh dalam menerapkan gagasan. "Misalnya merangkul daerah-daerah lain untuk sama-sama maju," papar Faisal.
BACA JUGA: Jadi Caleg, Anas Urbaningrum Sarankan Istrinya Keluar Dari Dutasari
Ia mengaku sejak awal sudah meyakini bahwa persoalan yang ada di Jakarta itu, separuhnya juga merupakan persoalan nasional. "Untuk menyelesaikan masalah Jakarta akan lebih baik kalau Pak Jokowi jadi presiden," kata Faisal.
Kalau Jokowi jadi presiden, Faisal meyakini bukan hanya Jakarta saja yang diangkat, melainkan juga daerah lain. Alasannya, Jokowi merupakan repsesentasi tokoh pemimpin dari bawah yang mampu mendengar, punya rekam jejak yang baik, tidak tercela. "Bahkan banyak terpujinya sehingga berlabuh hati dan pikrian saya dalam deklarasi ini," kata Faisal.
Sedangkan Todung Mulya Lubis yang juga hadir dalam acara itu menyatakan Jokowi merupakan sosok pemimpin yang betul-betul bisa memahami suara hati dan denyut jantung masyarakat.
"Sosok Jokowi mengatakan kepada kita bahwa dia adalah esensinya pemimpin yang bekerja, Indonesia yang bekerja, pemimpin yang bekerja. Dia memberikan kita harapan," kata Todung. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Tegur Ical Soal Pencopotan Kader Golkar
Redaktur : Tim Redaksi