Jokowi Resmikan Bendungan Tukul di Pacitan, untuk Pengendalian Banjir hingga Penyedia Air Baku

Senin, 15 Februari 2021 – 11:32 WIB
Presiden RI Joko Widodo meresmikan Bendungan Tukul, di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (14/02/2021) siang. Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, PACITAN - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Bendungan Tukul, di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur merupakan salah satu proyek pemerintah untuk mengantisipasi banjir hingga menyediakan air baku mutu bagi masyarakat sekitar.

“Alhamdulillah, Bendungan Tukul yang telah dimulai (pengerjaannya) enam tahun yang lalu dengan biaya, tadi Bu Gubernur menyampaikan, Rp916 miliar hari ini sudah selesai dan siap difungsikan,” ujar Jokowi saat meresmikan Bendungan Tukul, di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim), Minggu (14/2).

BACA JUGA: Kementerian PUPR Percepat Pembangunan Bendungan Manikin

Menurut dia, Bendungan Tukul memiliki kapasitas tampung 8,7 juta meter kubik dengan kecepatan 300 liter per detik.

"Bendungan ini bisa memberikan manfaat yang sangat besar yaitu 600 hektare sawah sehingga meningkatkan indeks pertanaman dari biasanya satu kali tanam padi dan palawija, menjadi dua kali tanam padi dan palawija,” terang Jokowi.

BACA JUGA: Staf Khusus Wapres Sukriansyah Soroti Percepatan Pembangunan Bendungan Jawa Timur

Lebih lanjut Jokowi menyebutkan terdapat 65 bendungan di seluruh Tanah Air yang telah mulai dibangun sejak enam tahun yang lalu. Beberapa di antaranya juga telah selesai pengerjaannya dan diresmikan. Diantaranya adalah, Bendungan Raknamo dan Rotiklot di Nusa Tenggara Timur, Bendungan Tanju dan Bendungan Mila di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Teritip di Kalimantan Timur, Bendungan Gondang di Jawa Tengah, Bendungan Sei Gong di Kepulauan Riau, serta Bendungan Nipah di Jawa Timur.

“Dan hari ini (diresmikan) Bendungan Tukul di Pacitan, Jawa Timur, selain nanti minggu depan ini kita akan resmikan lagi Bendungan Napun Gete di NTT, Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan, dan Bendungan Sindang Heula di Provinsi Banten,” ujar dia.

BACA JUGA: Waskita Karya Lanjutkan Pembangunan Bendungan di Kala Pandemi, Seperti ini Progresnya

Dia pun memintah agar Pemerintah Provinsi (dan) Pemerintah Kabupaten betul-betul memanfaatkan infrastruktur tersebut dengan sebaik-baiknya. Diharapkan, Bendungan Tukul mampu memberikan nilai tambah bagi daerah.

"Memberikan keuntungan bagi masyarakat, meningkatkan produksi pertanian bagi daerah, dan juga memudahkan penyediaan air bersih bagi daerah,” ujarnya.

Sementara itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam laporannya mengatakan Bendungan Tukul adalah salah satu dari Proyek Strategis Nasional yang pengerjaannya telah dimulai pada 2015 hingga 2020 dan dibiayai oleh APBN.

Dia menuturkan, Bendungan Tukul sudah impounding (pengisian awal) pada Oktober 2020 lalu.

"Tentu ini akan jadi bagian dari penguatan pemberdayaan ekonomi masyarakat di wilayah Pacitan ini karena bisa menyuplai irigasi sampai 600 hektare, kemudian penyediaan air baku sampai dengan 300 liter per detik, dan potensi sebagai energi listrik, tentu juga adalah untuk wisata dan konservasi,” tutur Khofifah.

Dalam sambutannya, Gubernur Jatim juga menyampaikan ucapan terima kasih atas ditetapkannya enam proyek bendungan di Jawa Timur sebagai Proyek Strategis Nasional, yaitu Bendungan Tukul di Pacitan, Bendungan Tugu dan Bendungan Bagong di Trenggalek, Bendungan Bendo di Ponorogo, Bendungan Gongseng di Bojonegoro, dan Bendungan Semantok di Nganjuk.(mcr10/jpnn)

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler