Jokowi Resmikan 'Markas Avengers' demi Mimpi Indonesia 2085

Jumat, 16 November 2018 – 14:10 WIB
Presiden Joko Widodo saat meresmikan Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Papua, Jumat (16/11). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, MERAUKE - Presiden Joko Widodo meresmikan Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Provinsi Papua, Jumat (16/11). Di monumen itu ada tujuh mimpi anak-anak bangsa yang diletakkan secara permanen.

Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu mengatakan, tujuh mimpi yang diletakkan di Monumen Kapsul Waktu akan dibuka pada 2085. “Apakah tujuh mimpi besar itu telah bisa kita wujudkan? Jadi, ini bukan semata-mata monumen biasa. Ini adalah monumen impian kita bersama,” kata Jokowi saat menyampaikan kata sambutan pada peresmian monumen di kabupaten paling timur Indonesia itu.

BACA JUGA: Menko PMK: Kualitas Hidup di Perbatasan jadi Prioritas

Menurut Jokowi, tujuh impian anak-anak bangsa itu dimasukkan dalam kapsul yang bentuknya futuristik. Ketujuh impian yang tertulis itu harus bisa bertahan puluhan tahun.

“Saya juga mengikuti di media sosial yang  ramai membicarakan Monumen Kapsul Waktu ini. Katanya, bentuknya seperti markas Avengers yang juga sangat futuristik,” ucap mantan gubernur DKI Jakarta itu.

BACA JUGA: Minat Menabung Rendah, Warga Kawasan Timur Indonesia Lebih Suka Belanja

Jokowi menambahkan, Monumen Kapsul Waktu memiliki jiwa dan semangat yang sama dengan para Avengers. Menurutnya, para Avengers bukan hanya punya mimpi besar, tapi juga melakukan tindakan luar biasa demi melindungi orang banyak dan kaum lemah.

BACA JUGA: Bupati Merauke Minta LSM Tak Ganggu Investor

"Begitu pula, melalui monumen ini, kita bukan saja meletakkan mimpi kita sebagai bangsa yang besar, tapi kita akan berkerja keras, bekerja bersama, berikhtiar untuk mewujudkan mimpi besar itu,” katanya.

Monumen Kapsul Waktu berisi tujuh mimpi anak-anak bangsa dari 34 provinsi. Pertama adalah mimpi tentang sumber daya manusia Indonesia mengungguli bangsa-bangsa lain di dunia.

Kedua, mimpi tentang masyarakat Indonesia menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya, religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika. Ketiga, mimpi tentang Indonesia sebagai pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia.

Keempat, mimpi tentang masyarakat dan aparatur pemerintah kita bebas dari perilaku korupsi. Kelima, mimpi membangun infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia.

Keenam, mimpi tentang Indonesia sebagai negara yang mandiri dan negara yang paling berpengaruh di Asia Pasifik. Ketujuh, mimpi tentang Indonesia sebagai barometer pertumbuhan ekonomi dunia.

Tiga tahun lalu juga, ketujuh mimpi anak-anak bangsa itu dimasukkan ke dalam kapsul waktu dan dibawa mengelilingi 34 provinsi sejauh 24.089 kilometer.  Jokowi meyakini tujuh mimpi itu akan bisa terwujud jika semua elemen bangsa mau bekerja keras, kerja bersama atau mau berkolaborasi.

“Jika kita mau bersatu, jika kita optimistis dan penuh keyakinan, kita akan menjadi negara yang besar, negara yang digdaya, negara yang bermartabat dan dihormati negara-negara lain di dunia,” kata Jokowi.

Namun, mantan wali kota Surakarta itu juga mengatakan, mimpi besar yang diletakkan di monumen itu bukanlah pekerjaan 5-10 tahun ataupun satu generasi. Menurutnya, upaya mewujudkan mimpi itu menjadi pekerjaan beberapa generasi.

“Ini pekerjaan besar, artinya selama 70 tahun atau 100 tahun ke depan, semua elemen bangsa harus terus kerja keras, tidak ada pekerjaan yang instan, tidak ada pekerjaan yang hanya bisa dilakukan oleh satu orang atau segelintir orang. Ini kerja bersama,” tuturnya.

Jokowi menegaskan, upaya untuk mewujudkan mimpi Indonesia pada 2085 tidak boleh berhenti. “Kita harus berani mengambil pilihan yan sulit untuk bisa bergerak lebih cepat lagi, kita harus berani melompat, meraih kemajuan. Sekali lagi, Indonesia Maju bukan Indonesia mundur, apalagi Indonesia Bubar,” tuturnya.(fat/jpnn)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler