jpnn.com, JAKARTA - Petahana Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diprediksi akan kembali bertarung di Pilpres 2019. Namun mereka juga belum tentu menggandeng calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi mereka seperti di pilpres 2014 lalu.
Lantas siapa yang berpeluang mendampingi Jokowi maupun Prabowo sebagai cawapres 2019? Statement ingin pensiun dini yang dilontarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian memang mengundang spekulasi. Bahkan, sejumlah pihak menduga jenderal bintang empat kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 26 Oktober 1964 itu akan naik level menjadi menteri atau cawapres mendampingi Jokowi.
BACA JUGA: Jokowi: Islam Radikal Bukan Islamnya Bangsa Indonesia
Ketua Presidium Perhimpunan Masyarakat Madani (Prima) Sya'roni mengatakan, memang kalau Jokowi sudah santer diwacanakan dengan Kapolri Tito. "Indikatornya Kapolri keluarkan statement ingin pensiun dini," ujarnya, Jumat (14/7).
Bahkan, saat ungkapan pensiun dini itu disampaikan di sela-sela sebuah acara di Monumen Nasional (Monas) Tito juga mengucapkan terima kasih kepada Jokowi karena Polri dikucur dana Rp 84 triliun.
BACA JUGA: Ancaman Khilafah Islamiyah Nyata, GP Ansor Ajak Masyarakat Dukung Perppu Ormas
"Waktu acara di Monas juga (Tito) ungkapkan Polri memiliki anggaran Rp 84 triliun. Nah itu artinya sebagai Kapolri dia kelola uang yang sangat besar," kata Sya'roni.
Menurut Sya'roni pula, belum pernah ada lagi tokoh dari Sumatera yang menjabat wapres. "Sudah lama sekali tokoh Sumatera tidak menduduki jabatan wapres," ujarnya.
BACA JUGA: Kalau Jokowi Kuat Seperti SBY, Tito Punya Kans jadi Cawapres
Berdasarkan catatan JPNN, tokoh Sumatera yang pernah menduduki jabatan wapres antara lain Mohammad Hatta kelahiran Bukittinggi, Sumatera Barat 12 Agustus 1902, Adam Malik yang lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara 22 Juli 1917.
Lalu siapa yang bakal dampingi Prabowo? Sya'roni mengatakan, kalau Prabowo belum terdengar akan berpasangan dengan siapa di Pilpres 2019 nanti. Namun demikian, dia menuturkan, kemesraan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Gerindra selama ini membuka peluang Prabowo menggaet tokoh dari partai yang dipimpim Sohibul Iman itu, atau minimal sosok yang diajukan oleh PKS.
"Tapi, kalau Gerindra ingin meneruskan kemesraan dengan PKS, mungkin (Prabowo) akan berduet dengan tokoh dari PKS," kata Sya'roni. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana Jika Pak Tito Jadi Menteri Agama Saja?
Redaktur & Reporter : Boy