Jokowi Sebut Kenaikan Harga Pangan di Negara Lain Bisa Berimbas ke Indonesia

Sabtu, 21 Mei 2022 – 21:27 WIB
Presiden Jokowi bicara pontensi kenaikan harga pangan. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut harga pangan dan energi di beberapa negara mengalami kenaikan yang signifikan.

Indonesia pun berpotensi menghadapi persoalan yang sama.

BACA JUGA: Kepemimpinan Jokowi Dinilai Pacu Lahirnya SDM Generasi Muda Daerah

Jokowi mengatakan itu saat meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional V Projo Tahun 2022 di Kabupaten Magelang, pada Sabtu (21/5). 

"Seluruh negara yang sekarang ini naik semuanya, yang pertama, energi. Energi ini berarti BBM, gas, listrik semuanya naik. Yang kedua pangan, naik semuanya," kata Jokowi, Sabtu.

BACA JUGA: 22 Polisi Berbaris di Mapolres, Ada Kompol Liswan, Kapolres Turun Tangan

Kepala negara mengatakan pemerintah terus berupaya agar kebutuhan pokok tidak naik. 

Misalnya, kata Jokowi, pemerintah sudah membuat sejumlah kebijakan untuk menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.

BACA JUGA: Polisi Gulung Bandar Narkoba, Kaos, Dor Dor, Briptu Khairul Tumbang

Walakin, eks Gubernur DKI Jakarta itu memahami tidak mudah menstabilkan harga minyak goreng karena adanya kenaikan harga internasional.

"Harga minyak goreng terutama di Eropa, di Amerika naiknya tinggi, harga di dalam negeri ketarik (naik harganya),” ucap Jokowi.

Menurut dia, naiknya minyak goreng di luar negeri membuat produsen di dalam negeri mengekspor dibandingkan memasok ke dalam negeri.

Ujungnya, kata dia, terjadi kelangkaan minyak goreng di tanah air dan memicu kenaikan harga komoditas itu.

Presiden mengatakan pemerintah segera bersikap menyikapi hal itu dengan menyetop ekspor CPO dan turunannya ke luar negeri. 

"Akhirnya saya setop, setop minyak goreng enggak boleh ekspor, tetapi itu juga kebijakan yang tidak mudah,” kata Jokowi.

Dia melanjutkan bahwa kebijakan menyetop ekspor rupanya berimbas ke harga CPO yang jatuh.

Temuan itu berimbas kepada 17 juta orang tenaga kerja di sektor perkebunan.

“Negara ini mencari keseimbangan seperti itu tidak mudah, jangan dipikir gampang, tidak mudah. Begitu juga selain urusan petani, urusan pekerja di sawit, juga urusan income negara,” kata Jokowi.

Namun, pria kelahiran Jawa Tengah itu mengaku optimistis dalam dua pekan ke depan harga minyak goreng di pasaran sesuai harapan pemerintah.

Toh, dia sudah mengecek harga minyak goreng di Pasar Muntilan yang dijual Rp 14.500.

"Insyaallah yang namanya minyak goreng curah akan berada di harga Rp14.000 (perliter),” ujar Presiden. 

Jokowi dalam acara Rapat Kerja Nasional V Projo Tahun 2022 turut berbicara harga beras yang relatif stabil dan stok komoditas itu mencukupi. 

Dalam tiga tahun terakhir, kata kepala negara, nilai impor beras yang dilakukan oleh pemerintah sangat kecil. 

“Biasanya kita impor 1,1 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah tiga tahun ini kita tidak. Ini yang harus dipertahankan," ungkap Jokowi. (ast/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Lecehkan 6 Santriwati, Kemenag: Kami Siap Menutup


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler