Jokowi Sebut Penyaluran Pembiayaan Fintech Capai Rp 128 Triliun pada 2020

Rabu, 11 November 2020 – 22:37 WIB
Ilustrasi Fintech. Foto: Google

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi mengungkapkan penyaluran pembiayaan finansial oleh fintech telah mencapai Rp128,7 triliun pada 2020.

Menurutnya, capaian itu meningkat 113 persen jika dibandingkan pada tahun lalu.

BACA JUGA: Tak Sanggup Bayar, Gadis Muda Rela Melakukan Ini kepada Sopir Taksi Online, Ouw..

Oleh karena itu, Jokowi menyampaikan apresiasi kepada para inovator dan penggerak industri fintech yang mampu memberi kontribusi positif bagi perekonomian dan meningkatkan akses pembiayaan kepada masyarakat.

"Sampai September 2020, terdapat 89 penyelenggara fintech yang berkontribusi Rp 9,87 triliun pada transaksi layanan jasa keuangan Indonesia," kata dia saat membuka Indonesia Fintech Summit 2020 dan Pekan Fintech secara virtual, Rabu (11/11).

BACA JUGA: Adu Banteng Honda BeAt dengan Yamaha X-Ride, Tragis

"Sebanyak Rp15,5 triliun disalurkan penyelenggara fintech equity crowd founding berizin. Hal ini merupakan perkembangan yang luar biasa."

Meski demikian, Jokowi mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah dalam ranah pengembangan teknologi finansial ini.

BACA JUGA: Masa Pandemi, Fintech Bisa Jadi Solusi Penyaluran Kredit untuk UMKM

Indeks inklusi keuangan Indonesia menunjukkan masih tertinggal dibandingkan beberapa negara ASEAN.

"Di 2019, Indeks inklusi keuangan Indonesia 76 persen. Lebih rendah dibandingkan beberapa negara lain di ASEAN, misalnya Singapura 98 persen, Malaysia 85 persen, Thailand 82 persen. Sekali lagi, kita masih berada di angka 76 persen," ucapnya.

Tak hanya itu, tingkat literasi masyarakat terhadap keuangan digital juga masih sangat rendah.

Data menunjukkan baru sekitar 35,5 persen masyarakat yang mengetahui soal keuangan digital.

Masih banyak pula masyarakat yang menggunakan layanan keuangan informal dan hanya 31,26 persen masyarakat yang pernah menggunakan layanan digital.

Oleh sebab itu, Jokowi berharap para inovator fintech tidak hanya berperan sebagai penyalur pinjaman dan penyedia pembayaran daring saja, tetapi juga bertindak sebagai penggerak utama literasi keuangan bagi masyarakat dan memperluas pemasaran digital bagi UMKM.

"Para inovator fintech juga harus mengembangkan diri secara terus-menerus untuk menjalankan fungsi aggregator dan innovative credit scoring, memberikan layanan equity crowd founding dan project financing," kata Jokowi.

Lebih jauh Jokowi juga mengingatkan, perkembangan teknologi di sektor keuangan juga dapat menimbulkan potensi risiko seperti kejahatan siber, misinformasi, hingga penyalahgunaan data pribadi.

Apalagi regulasi nonkeuangan perbankan tidaklah seketat regulasi perbankan.

Dalam hal tersebut, para pelaku industri fintech harus memperkuat tata kelola yang lebih baik dan akuntabel serta memitigasi berbagai risiko yang muncul.

"Dengan cara ini saya berharap industri fintech dapat memberikan layanan yang aman kepada masyarakat serta memberi kontribusi besar bagi pengembangan UMKM dan perekonomian nasional," tandasnya. (tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler