Jokowi Sedang Menghitung Sebelum Ambil Keputusan, Sektor Ini Siap-siap Saja

Kamis, 20 Oktober 2022 – 14:12 WIB
Presiden Jokowi meninjau pembangunan smelter baru yang dimiliki PT Timah di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (20/10). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, BANGKA BELITUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini pemerintah masih berhitung mengenai kapan menghentikan ekspor timah dalam bentuk bahan mentah.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam kunjungan kerjanya meninjau pembangunan smelter baru yang dimiliki PT Timah di Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis (20/10).

BACA JUGA: Instruksi Presiden Jokowi Jelas, Jenderal Listyo Jangan Ragu

"Perlu kami hitung semuanya sehingga nanti semuanya berjalan dengan baik, tidak ada yang dirugikan, tetapi bahwa sekali lagi hilirisasi bahan-bahan tambang itu memang harus kami hentikan dan semuanya masuk ke industrial down streaming, semuanya masuk ke hilirisasi karena nilai tambahnya ada di situ, added value-nya ada di situ," jelasnya.

Jokowi menyebut pembangunan smelter tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melakukan hilirisasi bahan tambang.

BACA JUGA: Presiden Jokowi dan FIFA tak Singgung Soal Pengurus PSSI dan KLB, Ini Fokusnya

"Hari ini saya melihat smelter baru yang dimiliki oleh PT Timah. Ini menunjukkan keseriusan kami dalam rangka hilirisasi timah. Nikel sudah, (sekarang) timah, bauksit, semuanya akan saya ikuti dan ini nanti akan selesai November," ujar presiden.

Jokowi pun berharap pergerakan hilirisasi pada komoditas timah akan segera bisa mengikuti apa yang sudah pemerintah lakukan pada nikel.

BACA JUGA: Bertemu Presiden FIFA, Jokowi: Stadion Kanjuruhan akan Kami Runtuhkan

Setelah pemerintah menghitung dengan matang, Jokowi akan segera mengumumkan kebijakan penghentian ekspor timah dalam bentuk bahan mentah.

Salah satu faktor yang dipertimbangkan antara lain kesiapan smelter baik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.

"Nanti kalau sudah hitungannya matang, ketemu kalkulasinya, akan saya umumkan stop. Misalnya tahun depan setop, tahun ini bisa terjadi. Ini saya kira kesiapan-kesiapan dari smelter, baik milik BUMN, milik swasta, harus kami kalkulasi semuanya," imbuhnya.

Dengan adanya smelter baru di PT Timah, presiden juga berharap nilai tambah di dalam negeri akan makin meningkat serta lapangan pekerjaan yang luas akan terbuka.

"Ya (harapannya) nilai tambah di dalam negeri akan makin banyak dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya," tandasnya.

Turut mendampingi presiden dalam peninjauan di PT Timah antara lain Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Pj Gubernur Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin, Presiden Direktur PT Timah Achmad Ardianto, dan Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming. (tan/JPNN)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Heru Budi Pastikan Tetap Melayani Jokowi Meski Menjadi Pj Gubernur DKI


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   Bangka Belitung   Tambang   Smelter   Pt Timah   timah   Nikel  

Terpopuler