jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan hadiah berupa tas noken khas Papua kepada Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (15/11). Jokowi itu menyerahkan cendera mata itu setelah keduanya berdiskusi mengenai kerja sama dengan Selandia Baru.
Presiden Jokowi menyebut Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di Pasifik. Oleh karena itu, presiden ingin agar kemitraan ini terus dapat diperkuat.
BACA JUGA: Borong Tas Noken, Menpora: Sukses Ekonomi PON XX Terasa
"Terima kasih atas dukungan Selandia Baru pada Pacific Exposition kedua yang dilakukan secara virtual," ujar presiden.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan bahwa Indonesia memberikan perhatian khusus kepada Pasifik selama presidensi Indonesia di G20 tahun depan.
BACA JUGA: KLHK Mengklarifikasi Foto Satelit NASA Menggambarkan Kegundulan Hutan Papua
Presiden Jokowi mengatakan bahwa perwakilan dari negara-negara Pasifik akan diundang dalam KTT G20 pada Oktober tahun depan.
"Dalam COP-26 minggu lalu, Indonesia secara khusus juga membawakan suara negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam AIS (Archipelagic and Islands State)," ungkapnya.
BACA JUGA: Sabet Emas, Jan Ethes Dapat Telepon dari Jokowi
Dalam pertemuan tersebut, presiden juga menyampaikan perkembangan pembangunan di Papua. Bekas Wali Kota Solo itu juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Selandia Baru terhadap integritas teritorial Indonesia.
Presiden menegaskan penghormatan hak asasi manusia selalu menjadi perhatiannya, termasuk di Papua. Presiden menambahkan pembangunan Papua adalah prioritasnya.
"Saya memfokuskan antara lain pada pembangunan infrastruktur di Papua agar Papua terkoneksi dengan bagian lain Indonesia, agar rakyat Papua menikmati kemakmuran," ujarnya.
Di akhir pertemuan, presiden menyampaikan cendera mata berupa tas noken yang baru saja dibelinya dari kunjungan terakhir di Papua. Presiden menjelaskan mengenai proses pembuatan tas tersebut yang dibeli dari pasar Papua.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa kunjungan Menlu Mahuta ke luar negeri adalah yang pertama kali.
Menurut Retno, Indonesia dan Selandia Baru telah memiliki kemitraan komprehensif sejak 2018. Kemitraan ini telah menjadi dasar kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk di masa sulit di tengah pandemi Covid-19.
"Tentunya kemitraan ini didasarkan pada asas saling menguntungkan dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah," ungkap Retno. (tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Diresmikan Presiden Jokowi, Jembatan Sei Alalak jadi Tempat Transaksi Terlarang
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Fathan Sinaga