Jokowi Tak Bisa Terus Berdalih Rupiah Anjlok Karena Global

Jumat, 12 Oktober 2018 – 20:03 WIB
Rupiah di antara dolar AS (USD) dan lira Turki (TRY). Foto/ilustrasi: Ayatollah Antoni/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo harus mengambil langkah terobosan jika tak ingin persoalan ekonomi menjadi sandungan bagi petahana maju kembali di Pemilihan Presiden 2019.

Menurut pengamat politik Adi Prayitno, jika daya beli masyarakat  terus melemah dan berkepanjangan hingga menjelang pemungutan suara, kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak perlu bekerja keras untuk meraih simpati masyarakat.

BACA JUGA: Jokowi-Maruf Babak Belur andai Dusta Ratna Tak Terbongkar

"Jadi, pemerintah tak cukup selalu berdalih bahwa melemahnya ekonomi akibat ekonomi global," ujar Adi kepada JPNN, Jumat (12/10).

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia ini menilai, pemerintah harus segera mengambil langkah konkret. Misalnya, berusaha menekan harga-harga kebutuhan pokok tidak merangkak naik.

BACA JUGA: Pelemahan Rupiah, Honda: Jujur, Ini Berat Pakde

Demikian juga dengan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium yang selama ini disubsidi, harus tetap dipertahankan.

Karena ketika harga BBM naik, maka harga kebutuhan lain secara otomatis akan merangkak naik.

BACA JUGA: Dampak Depresiasi Rupiah Berpotensi Terjadi PHK

"Saya bukan ahli ekonomi, tapi yang saya tahu persoalan ekonomi itu sangat sensitif ketika menyentuh hajat hidup orang banyak," ucapnya.

Langkah lain,  kata pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini, pemerintah harus bisa menekan agar rupiah tidak terjun bebas.

Persoalan ini menjadi penting, karena banyak kebutuhan dalam negeri masih diimpor dan standar pembeliannya menggunakan dolar Amerika Serikat.

"Harus ada upaya-upaya konkret menyelamatkan ekonomi negara yang memang melemah. Minimal bisa menyelamatkan rupiah yang terjun bebas. Ini lampu kuning yang perlu diantisipasi," pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kiai Maruf Sebut Tidak Ada Politisasi Kasus Ratna dan Amien


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler