Jokowi Tak Ingin Tahun Politik Mengganggu Stabilitas Ekonomi Negara

Rabu, 11 Januari 2023 – 22:00 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong seluruh pihak untuk terus menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam memasuki tahun politik 2024.

Jokowi juga mewanti-wanti agar jalannya pesta demokrasi tidak mengganggu pertumbuhan ekonomi nasional.

BACA JUGA: Mardani PKS Menilai Jokowi Tidak Nyaman Saat Mengikuti HUT ke-50 PDIP

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam sambutannya pada peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Musyawarah Dewan Partai (MDP) Partai Bulan Bintang (PBB) 2023 di eL-Royal Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, pada Rabu (11/1).

“Jangan sampai kegentingan global ini ada, kemudian kita masuk ke tahun politik kemudian mengguncangkan sisi ekonomi. Mengembalikannya (pertumbuhan ekonomi) itu sangat sulit sekali dalam posisi dunia yang tidak pasti, yang sulit diprediksi, yang sulit dikalkulasi seperti yang kita lihat saat ini,” kata Jokowi.

BACA JUGA: Relawan Jokowi Apresiasi Negara Akui 12 Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Presiden menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal ketiga 2022 kemarin berada pada angka 5,72 persen.

Menurut Jokowi, angka ini masih sangat tinggi.

BACA JUGA: Langkah Tegas Jokowi Terkait Hilirisasi Nikel Berhasil Ciptakan Daya Tambah Ekonomi

“Di kuartal ketiga 2022 kemarin masih di angka 5,72 (persen), kuartal keempatnya baru dalam penghitungan. Nanti akhir bulan akan disampaikan berapa (angkanya),” ujarnya.

Pada 2022, eks gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan sejumlah indikator sasaran pembangunan nasional menunjukkan tren yang baik.

Dia mencontohkan angka kemiskinan yang turun menjadi 9,54 persen dan tingkat pengangguran yang juga turun di angka 5,9 persen.

“Angka kemiskinan kita juga alhamdulillah dari 10,1 (persen) di 2021, di 2022 kemarin kita hitung kembali lagi 1 digit di 9,54 persen. Angka pengangguran dari 2021 ke 2022, di 2021 7,1 (persen), kemudian turun di angka 5,9 persen karena banyaknya investasi yang masuk ke negara kita,” tambahnya.

Selain itu, Jokowi juga bersyukur atas situasi arus modal yang tidak lagi terpusat di Pulau Jawa.

Bahkan, mantan wali kota Solo itu menuturkan saat ini porsi arus modal di luar Pulau Jawa menjadi yang lebih tinggi dengan angka mencapai 53 persen.

“Artinya, di Jawa hanya 47 persen. Kalau ini terus naik membesar, artinya pemerataan ekonomi itu akan terjadi tidak hanya di Jawa saja tetapi juga terjadi di luar Jawa,” ucap Jokowi. (Tan/JPNN)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Jokowi: Dengan Kepala Jernih, Negara Mengakui Terjadi Pelanggaran HAM Berat


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler