jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya secara pribadi tidak akan menyuruh menterinya mundur dari jabatan meski maju sebagai capres-cawapres.
Meski demikian, Jokowi menyerahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memutuskan apakah menteri harus mundur apabila menjadi kandidat di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Ajak G20 Lakukan Aksi Radikal Melawan Perubahan Iklim
"Aturannya (KPU) seperti apa? Kalau aturannya tidak boleh, tidak usah mundur, ya, enggak apa-apa," kata Jokowi di kawasan Bogor, Senin (11/9).
Meski demikian, Jokowi tidak ingin menteri memanfaatkan kewenangan dan jabatannya untuk kepentingan politik.
BACA JUGA: Jika Anies Baswedan Presiden, 4 Kelompok Menjadi Prioritas
"Yang paling penting tidak menggunakan fasilitas negara. Yang kedua kalau kampanye cuti. Aturannya jelas," kata Jokowi.
Jokowi meyakini menteri yang maju di Pilpres 2024 tidak akan mengganggu aktivitas kerja kementerian dan lembaga.
BACA JUGA: Presiden Apresiasi Investasi Prancis untuk IKN
"Sistem birokrasi kami ini sudah mapan," kata dia.
Karena itu, Jokowi kembali menegaskan akan mengizinkan menterinya berkontestasi di Pilpres 2024.
"Diizinkanlah, yang dulu-dulu juga gitu," kata Jokowi. (Tan/JPNN)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Airlangga Dampingi Presiden Jokowi Hadir di KTT G20 New Delhi
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga