Jokowi Terima Ketum PBNU di Istana, Ada Kesepatan soal Agenda Besar Mendatang

Jumat, 24 Maret 2023 – 17:07 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf setelah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/3). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (24/3).

Dalam pertemuan itu, Jokowi menyetujui usulan Yahya untuk melaksanakan R20 di tengah-tengah pelaksanaan KTT ASEAN.

BACA JUGA: Jelang Pelaksanaan Piala U-20, Dubes Palestina Temui jokowi di Istana, Bahas Apa?

Yahya mengatakan pihaknya akan menyelenggarakan R20 di India yang didesain dengan penyelenggaraan di dua kota yaitu New Delhi dan Jakarta.

Selain itu, PBNU juga akan memanfaatkan keketuaan Indonesia pada KTT ASEAN untuk menyelenggarakan R20 ASEAN.

BACA JUGA: Soal Larangan Bukber, Menag Yaqut: Presiden Jokowi Sangat Perhatian dengan Umat Islam

“Karena di Jakarta ini nanti waktunya berdekatan dengan forum ASEAN, tadi kami mohon izin kepada Bapak Presiden untuk ikut memanfaatkan leverage ASEAN ini dengan menamai kegiatan kami R20 ASEAN. Memang ini agak unik, R20 inisiasinya dulu dari G20, tetapi sekarang kami selenggarakan dalam frame ASEAN, Bapak Presiden setuju,” kata Yahya.

Selain membahas itu, Yahya mengatakan pertemuan dengan Jokowi adalah untuk melaporkan rencana strategis dari tindak lanjut rangkaian peringatan satu abad NU.

BACA JUGA: Nama Calon Menpora Sudah di Kantong Jokowi

“Keseluruhan kegiatan dalam rangka peringatan satu abad Nahdlatul Ulama sudah berhasil terlaksana dengan baik dan rencana-rencana untuk tindak lanjut karena semua kegiatan yang kami laksanakan dalam peringatan satu abad ini adalah titik tolak untuk berbagai inisiatif strategis ke depan,” ujar Yahya.

Untuk dalam negeri, Yahya mengatakan sejumlah program di berbagai bidang akan segera dikonsolidasikan dalam satu kegiatan, yaitu gerakan keluarga maslahat. Kegiatan tersebut nantinya, kata Yahya, akan dilakukan pada level keluarga sebagai unit sosial paling dasar.

“Semua agenda Nahdlatul Ulama apakah itu ekonomi, pendidikan, kesehatan, keagamaan dan lain sebagainya harus bisa diukur pada dampaknya terhadap keluarga-keluarga. Ini yang kami rancang ke depan, sudah kami siapkan semua elemen dan infrastrukturnya tinggal kami jalankan,” tambahnya.

Secara internasional, PBNU akan menindaklanjuti dua kegiatan internasional yaitu Religion 20 (R20) dan Muktamar Internasional dengan membentuk suatu rencana kegiatan secara berkala dan dalam jangka panjang.

“(Untuk) memperkuat, memperdalam gagasan-gagasan yang kemarin sudah muncul sebagai wacana di dalam forum-forum internasional tersebut,” imbuhnya.

Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut yaitu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. (Tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Larang ASN Bukber, Din Syamsuddin Bilang Begini, Jleb!


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler