jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima secara langsung hibah sulaman mushaf Alquran dari seorang tokoh Konghucu sekaligus pengusaha asal Malaysia, Tan Sri Lee Kim Yew.
Penyerahan mushaf Alquran yang diklaim terbesar di dunia ini diterima langsung oleh Jokowi didampingi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog Kerja Sama Antaragama dan Peradaban Prof Din Syamsuddin dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
BACA JUGA: KPU Menghadap Presiden, Ini Materi Laporannya
Momentum tersebut dilakukan bersamaan dengan pembukaan MTQ Internasional II, MTQ Nasional VIII Antar-Pondok Pesantren, Kongres V Jam'iyyatul Qurra Wal Huffazh (JQH) Nahdlatul Ulama, di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (11/7).
Jokowi ditemui awak media usai acara itu mengatakan bahwa hibah sulaman mushaf Alquran tersebut tidak terlepas dari komunikasi yang dibangun oleh Prof Din dengan tokoh Konghucu asal Malaysia.
BACA JUGA: Tito Pamerkan Sukses Promoter Polri di Depan Jokowi
"Nanti tolong tanyakan ke Prof Din Syamsuddin. Beliau memang yang menginisiasi agar mushaf Alquran itu bisa diserahkan untuk Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Ini saya melihatnya sebagai aparesiasi dan penghargaan kita dengan penduduk muslim terbesar," ucap Jokowi.
BACA JUGA: TGB Mendukung, Elektabiltas Jokowi Diprediksi Melambung
Din dalam laporannya di acara tersebut, menjelaskan mushaf Alquran sulaman tersebut dikerjakan oleh 40 orang ahli terbaik dunia di Provinsi Otonomi Khusus Muslim di China, Ninxia, selama 3 tahun.
"Sulaman ini terdiri dari 30 gulungan besar berisi 30 juz Alquran. Ini merupakan Alquran sulaman tangan terbesar di dunia dengan estetika yang sangat tinggi," ucap Din.
Dia menyebutkan bahwa Tan Sri Lee Kim Yew, tokoh Konghucu yang juga sahabat baiknya tersebut secara diam-diam mendanai pembuatan Alquran sulaman tersebut karena kecintaan kepada Alquran yang diyakininya sebagai obat.
Tan Sri Lee sendiri ingin menghibahkan Alquran sulaman ini kepada masyarakat Indonesia sebagai wujud persaudaraan. Din juga memastikan bahwa mushaf tersebut sudah dicek keakuratannya oleh para ahli.
"Sebuah kehormatan Indonesia mendapatkan hadiah istimewa ini. Sulaman ini berbahan campuran satin dan 50 persen sutera. Mushaf Pakistan," jelas dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Pertahankan Postur APBN 2018, Ini Alasannya
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam