jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategi Studies (Indenis) Girindra Sandino meyakini, keputusan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Zainul Majdi mendukung Joko Widodo alias Jokowi di Pilpres 2019, direstui Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Girindra mengatakan, SBY kini sedang memainkan manuver politik kepemimpinan situasional. Artinya, menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan tuntutan situasi yang berubah-ubah. Dalam hal ini menyerahkan tugas sepenuhnya ke pria yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) untuk mendekati kubu Jokowi.
BACA JUGA: Pak Jokowi Dambakan Koperasi Melantai di Bursa
"Saya kira tugas itu memang layak dan tepat diperankan oleh TGB. Saya yakin dia dapat merangkul semua kalangan, baik dari nasionalis maupun agamis," ujar Girindra di Jakarta, Kamis (12/7).
Girindra juga meyakini, manuver Demokrat akan menjadi sejarah yang dikenang oleh bangsa Indonesia, jika benar mendukung sepenuhnya TGB mendekati Jokowi. Apalagi jika nantinya Gubernur NTB periode 2008-2013 dan 2013-2018 dipilih menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi.
BACA JUGA: Nama Cawapres Jokowi Sudah Ditetapkan, Tinggal Diumumkan
"Saya yakin, jika TGB mendapat restu dari SBY menjadi pendamping Jokowi, maka isu-isu SARA dan isu sensitif terkait sentimen agama akan terminimalisir," katanya.
Sekjen Serikat Kerakyatan Indonesia (Sakti) ini lebih jauh mengatakan, ada sejumlah kelebihan jika Jokowi memilih TGB sebagai cawapres.
BACA JUGA: Akbar Tanjung Tak Ingin Jusuf Kalla jadi Cawapres
"TGB merupakan ulama besar. Ustaz-ustaz yang memiliki jutaan jemaah pasti mendukungnya. Sebut saja Ustaz Abdul Somad, Bachtiar Nasir, Ustaz AA Gym dan Ustaz Yusuf Mansur, pasti mendukungnya," katanya
"Jika Jokowi berpasangan dengan TGB maka tidak ada lagi istilah Cebong dan Kampret dalam pertarungan elektoral Pilpres 2019," pungkasnya. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 4 Tokoh Indonesia Timur Ini Layak Jadi Cawapres Jokowi
Redaktur & Reporter : Ken Girsang