Jokowi: Tidak Impor Garam, Industri Bisa Berhenti

Rabu, 04 April 2018 – 14:57 WIB
Presiden Jokowi. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menganggap kebijakan pemerintah memberikan kuota impor garam industri sebanyak 3,7 juta ton pada tahun ini merupakan hal yang realistis.

"Kita harus realistis bahwa industri kita membutuhkan garam kualitas berbeda, yang dihasilkan oleh petambak garam berbeda, di pasar berbeda, segementasi berbeda, dan kualitas berbeda," ucap Jokowi usai membuka Indonesia Industrial Summit 2018 dan peluncuran Making Indonesia 4.0 di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (4/4).

BACA JUGA: Jokowi Ragukan Prediksi soal 800 Juta Orang Kehilangan Kerja

Pria asal Solo, Jawa Tengah, itu juga mencontohkan situasi yang dialami industri jika tidak ada impor garam.

"Kalau kita tidak impor garam industri itu akibatnya apa? Industri bisa berhenti,” tambah Jokowi.

BACA JUGA: Kelakar Jokowi dan Airlangga soal Angka 4

Karena itu, dia meminta publik membedakan garam industri dan garam konsumsi yang dihasilkan petambak di berbagai daerah.

“Saya pantau harga garam di Madura, NTT, Aceh dalam posisi baik," kata Jokowi. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Saran Pengamat untuk Jokowi Jika Prabowo Gandeng Gatot

BACA ARTIKEL LAINNYA... Peguyuban Kades Ancam Boikot Program Jokowi soal PTSL


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler