"Jangan sampai wajah saya dipasang di dalam spanduk, baliho, saya tidak mau. Kalau visit sebuah daerah yang dipasang tari, wisata, dan lain-lain, bukan yang ada malah kepala daerahnya. Ini mau mengunjungi pak Gubernurnya, itu keliru," kata Jokowi di Aula Kanwil DJP WP Besar Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Selasa (18/12).
Hal ini disampaikan Jokowi ketika menjadi pembicara dalam acara bulanan kantor Pajak Wajib Pajak Besar Jakarta. Dalam acara bertema "Karakter Jujur, Inovatif, Tanggap dan Unggul" itu, Jokowi menyoroti buruknya pola komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat.
Menurut Jokowi, pola komunikasi pemerintah daerah masih tidak efektif dan salah sasaran. Oleh karenanya, ia berharap aparat pemerintah berani membuat gebrakan dan keluar dari pakem yang ada selama ini. Hal ini dapat dimulai dengan hal-hal yang sederhana seperti pemasangan spanduk, poster dan baliho.
"Pajak juga sama, jangan sampai di spanduk fotonya ketua. Nggak ada yang bayar pajak nanti. Tidak seperti itu. Semuanya memang harus diganti, diperbaharui," ujar mantan Walikota Surakarta tersebut.
Pesan-pesan tertulis didalam spanduk juga dinilai Jokowi masih bertele-tele. Akibatnya, masyarakat kesulitan untuk memahami dan pesan tidak tersampaikan.
"Memasang tagline jangan panjang-panjang. Pasang yang pendek-pendek saja. "Bayar pajak kamu akan jadi kaya". Wah baru orang baca itu," ucap Jokowi mencontohkan.
Jokowi pun mendorong agar jajarannya bisa berinovasi. Ia menegaskan bahwa tak masalah keluar dari pakem selama sesuai dengan batas kewajaran.
"Memang kita harus berubah, menginovasi hal-hal yang bersifat monoton. Kenapa kita nggak berani. Saya selalu mengajak siapapun berani keluar pakem, tapi tetap dengan batasan-batasan," pungkasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tabrak Truk Parkir, Dua Remaja Tewas
Redaktur : Tim Redaksi