Jokowi Unggul di Kabupaten-Kota

Kamis, 17 Juli 2014 – 06:45 WIB

jpnn.com - MOJOKERTO – Dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara pemilu presiden (pilpres) KPU Kabupaten Mojokerto Rabu (16/7), pasangan nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK) ditetapkan menang mutlak.

Pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasdem, Partai Hanura, dan PKPI itu memperoleh suara tertinggi dengan menguasai suara di 17 kecamatan di antara 18 kecamatan.

BACA JUGA: Bawaslu Kirim Tim Selidiki Temuan di Sampang

Pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa hanya unggul di satu kecamatan yakni, Kecamatan Ngoro. ’’Berdasar rapat pleno terbuka rekapitulasi pilpres ini, kami tetapkan, pilpres di Kabupaten Mojokerto dimenangkan pasangan Jokowi-JK,’’ ungkap Ketua KPU Ayuhanafiq.

Total perolehan suara pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK mendapat 370.265 suara atau 58,7 persen, sedangkan pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta 260.355 suara atau 41,3 persen.

BACA JUGA: Kunjungan Clinton ke Indonesia Dicurigai Intervensi Pilpres

’’Rekapitulasi 18 kecamatan sudah selesai. Tahap selanjutnya kami serahkan ke KPU Jatim,’’ ujarnya.

Dalam rekapitulasi, tidak ada yang keberatanterhadap hasil dua pasangan capres-cawapres yang diajukan saksi. Tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Mojokerto cukup tinggi. Di antara 818.059 orang yang terdaftar dalam DPT (Daftar Pemilih Tetap), DPTB (Daftar Pemilih Tetap Tambahan), DPK (Daftar Pemilih Khusus), dan DPKTB (Daftar Pemilih Khusus Tambahan), jumlah pemilih yang menyalurkan hak pilih mencapai 638.833 orang atau 78 persen.

BACA JUGA: Independensi Persepi Diragukan

’’Tingkat partisipasi pilpres ini naik dua angka dibandingkan dengan pileg April lalu yang hanya sekitar 76 persen,’’ ungkap Yuhan.

M. Sholeh, saksi pasangan Jokowi-JK, mengapresiasi kinerja KPU Kabupaten Mojokerto. Selama bertugas, penyelenggara pilpres itu bekerja profesional dan mengedepankan netralitas.

Namun, dia mengkritik kinerja panwaslu (panitia pengawas pemilu) setempat. Menurut dia, kinerja mereka kurang independen. ’’Seharusnya panwaslu tegas memutus mana yang salah dan mana yang tidak,’’ katanya.

Kaiyan, saksi tim pemenangan Prabowo Subianto-Hatta, memberikan masukan agar saat pemilu ke depan penyelenggara bekerja profesional. Itu diungkapkan setelah pihaknya mengetahui terdapat salah satu TPS yang diduga tidak mau memberikan salinan form C1 karena alasan stok formulir habis. ’’Namun, setelah kami advokasi, akhirnya form diberikan,’’ tuturnya.

Sementara itu, KPU Kota Mojokerto juga mengadakan rapat pleno terbuka rekapitulasi pilpres 2014 Rabu malam (16/7) kemarin. Rapat tersebut dilaksanakan di Hotel Raden Wijaya Kota Mojokerto mulai pukul 20.00.

Ketua KPU Kota Mojokerto Saiful Amin mengungkapkan, dalam tahap rekapitulasi di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), tidak ditemukan adanya masalah, baik di PPK Magersari maupun PPK Prajurit Kulon.

’’Di tingkat PPK tidak ada yang keberatan. Tetapi, kita lihat nanti (kemarin malam, Red) dalam rekap di tingkat kota,’’ terangnya.

Data KPU Kota Mojokerto menyebutkan, pasangan nomor urut 2 Jokowi-JK meraih 41.504 suara atau 55,9 persen. Prabowo-Hatta memperoleh 32.706 suara atau setara 44,1 persen. Di antara dua kecamatan di Kota Mojokerto, Jokowi-JK mendominasi.

Di Kecamatan Prajurit Kulon Jokowi-JK mendapat 18.230 suara dan pasangan Prabowo-Hatta 14.839 suara. Sementara di Kecamatan Magersari, pasangan Jokowi-JK meraup 23.274 suara dan pasangan Prabowo-Hatta 17.867 suara. (ris/yr/JPN/c21/bh)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 9 Penyelenggara Pemilu di Lhokseumawe Disanksi Peringatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler