Jokowi Ungkap Pembicaraan Baru dengan Presiden Rusia dan Ukraina, Sampai Diulang-ulang

Senin, 01 Agustus 2022 – 22:20 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di halaman depan Istana Merdeka, Senin (1/8) malam. Foto: Tangkapan layar akun Setpres di YouTube

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membocorkan kembali isi pembicaraannya dengan dua pemimpin negara, yakni Rusia dan Ukraina.

Presiden Jokowi mengatakan baik Rusia dan Ukraina mengalami masalah yang sama, yakni tidak bisa menjual ke luar gandumnya.

BACA JUGA: Untuk Urusan Ini, Jokowi Yakin Tak Ada Negara Sekuat Indonesia

Saat ini, lanjut Jokowi, berimbas pada kenaikan pangan dari 30-50 persen di Asia, Afrika, terlebih di Eropa.

"Eropa yang makanan hariannya gandum berada dalam posisi yang sangat-sangat sulit. Sudah harganya mahal, barangnya tidak ada. Kenapa gandumnya tidak ada?" kata Jokowi saat memberikan sambutan dalam pembukaan acara Zikir dan Doa Kebangsaan 77 Tahun Indonesia Merdeka di halaman depan Istana Merdeka, Senin (1/8) malam.

BACA JUGA: Update Terkini, Bansos Jokowi yang Terkubur di Depok

Jokowi mengatakan Ukraina yang merupakan pengimpor gandum tidak bisa mengekspor barang pangannya akibat perang dengan Rusia.

Jokowi pun mendapatkan kabar itu saat menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Mentan SYL Siap Laksanakan Perintah Pak Jokowi Tanam Jagung di 3 Pulau Ini

"Ada stok di Ukraina di gudang 22 juta ton, stok proses panen 55 juta. Artinya 77 juta gandum di Ukraina enggak bisa keluar karena perang," kata dia.

Di Rusia, lanjut Jokowi, dirinya juga menerima kabar yang sama dari Presiden Vladimir Putin.

"Stok gandum di Rusia 130 juta ton, berarti Ukraina plus Rusia jumlah stok gandum ada 207 juta ton. Bukan 207 ton, tetapi 207 juta ton, ini yang mengakibatkan 333 juta orang kelaparan," kata dia.

Jokowi juga memprediksi enam bulan ke depan 800 juta orang akan kelaparan akut karena tidak ada yang dimakan.

"Sekali lagi, alhamdulilah, beras di Australia masih bisa kita cari dan tidak naik sekali. Ini patut kita syukuri berkat kerja keras bapak ibu, berkat ikhitar gotong royong kita bersama-sama," kata Jokowi. (tan/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Program Keluarga Harapan Jokowi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pedesaan


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   Rusia   Ukraina   pangan  

Terpopuler