jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 64 pemain layang-layang dari berbagai daerah di Jabodetabek hingga Sumedang Jawa Barat mengikuti turnamen layangan di Lapangan Radar, Komplek Pushubad, Cijantung, Jakarta Timur, Minggu (4/4).
Turnamen itu sekaligus merupakan Audisi Joker Kite Syndicate (Joksyn) U-15.
BACA JUGA: Filosofi Sang Petualang, Sembilan Naga dan Setengah Dewa dalam Benang Gelasan Joksyn
Para pemain layangan berusia maksimal 15 tahun tersebut menunjukkan kemampuan yang luar biasa.
"Mereka tidak hanya mahir mencari peluang untuk mengalahkan lawannya, tetapi memang mumpuni menguasi medan di langit. Mungkin ini adalah turnamen layangan yang sesungguhnya. Semua bagus dan menjunjung sportivitas,” kata wasit Yadi, pria asal Bogor.
Di akhir turnamen yang digagas gelasan Joksyn itu, Ketua Panitia Prima MM menyampaikan rasa terima kasihnya pada seluruh peserta hingga para panitia yang kompak.
“Turnamen berjalan lancar dan suasananya adem. Peserta semangat meski sempat terkendala masalah angin di awal pertandingan,” kata Prima.
Pria yang dikenal tak segan mengkritik dunia layang-layang Indonesia ini berharap ada lagi turnamen-turnamen layangan lain yang juga mengedepankan profesionalisme.
Dalam turnamen yang didukung Sahabat Polisi Indonesia dan ahli metafisika Mbah Mijan ini, keluar sebagai pemenang Faiq Permana-Cibinong (Juara 1), Zhidan-Cijantung (peringkat kedua), Rian-Kelapa Gading (peringkat ketiga), Abdi Al Lail AK-47F Lenteng Agung (peringkat keempat).
Sementara empat juara harapan masing-masing Egi BM (Bambu Apus), Pudin MNKD (Bambu Apus), Alpin (Jagakarsa) dan Radit (Kalibata).
Sementara itu Owner Joksyn, Denmas Syahnoer mengapresiasi jalannya pertandingan. Pihaknya mengaku tak akan lelah untuk menggali bakat dan kemampuan pemain layangan Indonesia, baik dewasa atau usia anak-anak.
“Bantu kami mengembangkan permainan tradisional Indonesia, menggali potensi atlet layangan dan berjuang bersama-sama agar layang-layang diakui pemerintah sebagai salah satu cabang olah raga,” katanya.
Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Fonda Tangguh, melalui Wadir SDM DPN SPI Iim Iman Firmansyah mengatakan pihaknya siap mendukung kegiatan positif seperti turnamen ini.
Menurut Iim, turnamen adu layangan ini sangat menginspirasi masyarakat untuk tetap berinovasi dan produktif di tengah pandemi.
"Turnamen ini melestarikan budaya dan tradisi Indonesia. Sahabat Polisi akan selalu mendukung," katanya.
Audisi Joksyn U-15 juga menjadi tidak biasa lantaran kehadiran 'pelayang' legendaris yang sekaligus perajin Joksyn dari Bandung, yaitu Yudho Lee. (*/adk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek