jpnn.com - JAKARTA—Menteri Perhubungan Ignasius Jonan sudah menyiapkan sanksi untuk Trigana Air, terkait masalah ticketing system maskapai penerbangan tersebut. Pasalnya dalam peristiwa kecelakaan Trigana Air PK-YRN tipe ATR 42 di Papua, terdapat perbedaan data penumpang yang menjadi korban dengan data tiket.
Trigana, tegasnya, tidak boleh menambah rute jika belum melakukan evaluasi sistem tiket tersebut.
BACA JUGA: Empat Jenazah Berhasil Dibawa ke Oksibil
“Sekarang kami evaluasi sistem tiketnya. Kalau kami pandang kurang, maka tidak boleh nambah rute baru dulu sampai itu dibetulin,” tegas Jonan di kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/8).
Jonan mengingatkan bahwa sistem reservasi tiket seharusnya dengan kelengkapan identitas seperti KTP. Pria kelahiran Singapura itu mengatakan, ia sudah meminta pemeriksaan soal manifest Trigana Air hari ini. Mantan Dirut KAI, mengaku kejadian itu bisa saja terjadi karena keterlibatan calo.
BACA JUGA: Bantu Identifikasi Korban Trigana Air, Polri Kirim Ahli Lagi
“Lewat calo atau apa, itu yang mesti diberesin, ticketing Trigana. Lalu yang harus diberesin adalah setiap masuk pemeriksaan di bandara harus dicek lagi KTP-nya, dulu kan dibebaskan karena antreannya panjang,” imbuh Jonan.
Jonan mengatakan, tidak ada evaluasi pesawat perintis setelah peristiwa kecelakaan itu karena Trigana Air tidak termasuk dalam kategori tersebut. Trigana yang jatuh, tegasnya, adalah pesawat komersial. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Satu Keluarga Nyaris Tewas Terpanggang Andai tak Digedor-gedor Tetangga
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNN Beri Penghargaan Prajurit TNI yang Ungkap Kasus Narkoba di Nunukan
Redaktur : Tim Redaksi