Industri otomotif di Australia sedang alami kelesuan karena sejumlah pabrik mobil di Australia akan ditutup, seperti Holden, Toyota, dan Ford. Tetapi, hal ini tidak menghentikan pembuatan mobil berkecepatan tinggi, dengan investor asal Australia tengah.
Mobil berkecepatan tinggi, atau supercar, akan dibuat pertama kalinya di Australia oleh Matthew Thomas, desainer asal Melbourne. Thomas sebelumnya pernah bekerja dengan produsen mobil-mobil kelas atas, seperti BMW, Aston Martin, dan Rolls Royce.
BACA JUGA: Aktivis HAM Desak Polisi Indonesia Hentikan Tes Keperawanan Polwan
Nama JOSS menjadi pilihan setelah Thomas menemukan foto seorang penambang emas di tahun 1860-an.
Sudah lebih dari 20 tahun Thomas terobsesi untuk membuat mobil berkecepatan tinggi di Australia, setelah pengalamannya memproduksi mobil-mobil untuk pasar kelas atas di Eropa.
BACA JUGA: Pria ini Didenda karena Kemudikan Pesawat Ringan di Jalan Raya
Tapi tentunya untuk merancang, menguji coba, dan memasarkan mobil dengan mesin balapan membutuhkan modal yang besar, dan ini yang menjadi kendala bagi Thomas.
BACA JUGA: Bandara Wellcamp di Brisbane Barat Mulai Dioperasikan
Spesifikasi JOSS JP1 supercar Mesin: 5.0 litre V8Kapasitas: 5,000ccMax RPM: 8,000 rpmDaya: 420kWTorque: 560Nm 0 – 100km/h: 2.8 seconds (anticipated)Kecepatan Maksimal: 340 km/h
Thomas pernah mencoba pendanaan publik lewat internet, atau dikenal dengan istilah crowdfunding, tetapi dana yang didapatkan hanya senilai 4,8 miliar rupiah.
Hingga akhirnya Keluarga Hatzimihail yang bermigrasi ke Australia di akhir tahun 50-an mendengar soal proyek ini. Keluarga ini memiliki perusahaan listrik dan lampu EFL Tech. George Hatzimihail menjadi komisaris, sementara anaknya, Alex menjadi direktur eksekutif.
Alex pun melakukan kontak dengan Thomas untuk mendapatkan informasi soal proyek ini.
"Saya mendengar suara yang sangat tertarik yang juga ingin terus menjaga industri manufaktur dan otomotif di Australia," kata Thomas.
Investasi keluarga Hatzimihail untuk proyek pembuatan mobil JOSS ini ditaksir bisa mencapai 350 miliar rupiah.
"Sebenarnya ada juga investor dari Asia yang tertarik, tetapi nantinya bisa kehilangan hak intelektual," kata Thomas.
"Apa yang ditawarkan oleh Alex adalah untuk menjaga pembuatannya di Ausralia. Saya sendiri akan memiliki saham, tetapi tetap akan berperan sebagai direktur teknis dan mengawasi proses perancangan dan mesin dari mobil tersebut."
Thomas mengaku adanya investasi dari keluarga Hatzimihail akan menjaga konsep awal dari pembuatan JOSS.
Tetapi akankah dunia membutuhkan mobil sejenis ini, setelah beragam perusahaan yang membuat dengan merk-merk ternama?
"Pasar untuk mobil ini memang kecil, tetapi masih dan akan terus berkembang," ungkap Thomas. "Harganya pun terjangkau, mobil ini menjadi simbol kesuksesan seseorang dalam berbisnis, sehingga menunjukkan karakter dari pemiliknya."
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perawat ini Jual Rahim dengan Jenaka di Internet untuk Pengobatan Kanker Sahabat