Yoshua Sirait, Pembaca Daftar Riwayat Hidup Deklarator PDIP

Senin, 04 Oktober 2021 – 22:53 WIB
Yoshua Sirait, cucu tertua Sabam Sirait membacakan daftar riwayat hidup sang kakek di depan para pelayat pada proses pemakaman TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (3/10/2021). Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan Sabam Sirait dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada Minggu (3/10/2021).

Sejumlah hal menarik terjadi saat pemakaman deklarator terakhir PDI dan PDI Perjuangan itu.

BACA JUGA: Jadi Inspektur Upacara, Bamsoet Mengenang Sabam Sirait

Yoshua Sirait, cucu tertua Sabam Sirait didapuk untuk membacakan daftar riwayat hidup sang kakek di depan para pelayat yang hadir di pemakaman. Dengan lugas dan percaya diri Yoshua membacakan riwayat hidup Sabam Sirait.

Dari penelusuran, cucu tertua Almarhum Sabam Sirait itu ternyata lulusan Sarjana Hukum dari Universitas Insonesia (UI). Putra dari politisi Maruarar Sirait itu lulus dari UI tahun 2020.

BACA JUGA: Jenazah Sabam Sirait Dimakamkan di TMP Kalibata

Yoshua tergolong anak pendiam namun tegas. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.30 malam, Yoshua masih termenung sendirian di lokasi pemakaman kakeknya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Yoshua lagi-lagi lebih banyak diam dan termenung. Seolah dia tak ingin melepas sang kakek. Dia pun memberikan penghormatan terakhir buat sang kakek yang luar biasa.

BACA JUGA: Sabam Sirait Meninggal Dunia, Teras Narang Sangat Berduka

"Selamat jalan Opung (Kakek)," guman Yoshua singkat.

Malam makin larut, Yoshua tampak lagi-lagi terlihat berdiri tegak tak jauh dari makam Almarhum Sabam Sirait.

"Opung adalah inspirasi kami. Kami sayang Opung," ucapnya sambil berbalik untuk mengikuti ayah, ibu dan adiknya yang sudah terlebih dulu berjalan meninggalkan lokasi pemakaman almarhum Sabam Sirait.

Sebagaimana diketahui, Sabam Sirait wafat pada Rabu sekitar pukul 22.37 malam. Pak Sabam wafat pada usia 85 tahun. Sabam Sirait lahir di Tanjungbalai, Sumatera Utara, 13 Oktober 1936. Semasa hidupnya Sabam menempati jabatan penting di negara ini.

Sabam merupakan anggota DPR Gotong Royong (DPR-GR) periode 1967-1973, anggota DPR RI periode 1973-1982, anggota Dewan Pertimbangan Agung Republik Indonesia (DPA-RI) periode 1983-1993, dan anggota DPR RI periode 1992-2009.

Jejak politik almarhum dimulai saat menjadi pejabat Sekjen Partai Kristen Indonesia atau Parkindo periode 1963 hingga 1967 serta Sekjen Parkindo periode 1967-1973.

Sabam kemudian menjadi salah satu penandatangan deklarasi pembentukan Partai Demokrasi Indonesia pada 10 Januari 1973. Bahkan, Sabam menjadi sekjen pertama partai tersebut.

Sabam mengemban jabatan sebagai Sekjen PDI selama tiga periode hingga 1986. Sabam juga salah satu deklarator PDI dan PDI Perjuangan.(fri/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler