jpnn.com, CIKARANG - Hati orang tua mana yang tak pilu melihat anaknya tewas dibakar massa. Hal itu yang kini dirasakan oleh Asmawi ayah Muhamad Al Zahra.
Dia menyayangkan perbuatan anarkis yang dilakukan warga Muarbakti, Babelan, Kabupaten Bekasi, hingga menyebabkan putranya tewas secara mengenaskan.
BACA JUGA: Makam MA Dibongkar, Sang Istri Berharap Semua Pelaku Ditangkap
“Negara kita negara hukum, kok bisa berbuat demikian? Anak saya sampai digedik (dipukul) dan dibakar hidup-hidup. Hati saya pedih,” kata Asmawi, ditemui saat proses autopsi jenazah Joya di TPU Kedondong, Cikarang Utara, Rabu (9/8).
Asmawi meminta polisi menangkap lima pelaku lainnya yang masih buron. Bagaimana pun, perbuatan mereka bersalah dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.
BACA JUGA: Polisi Autopsi Jenazah Korban yang Tewas Dibakar di Babelan
Saat ini, polisi telah menangkap dua pengeroyok Joya berinisial SU dan MA. Keduanya bersama-sama telah memukul Joya dengan ditendang dan dipukul.
“Saya enggak pernah didik anak buat mencuri. Saya yakin anak saya bukan seperti itu,” tandas Asmawi. (kub/gob)
BACA JUGA: Tubuh Dibakar Suami, Tewas Setelah 29 Hari Berjuang
Redaktur & Reporter : Yessy