jpnn.com, JAKARTA - Beredar video pernyataan pria bernama Jozeph Paul Zhang yang mengaku sebagai nabi ke-26.
Pengakuan Jozeph disampaikan dalam forum diskusi via zoom yang juga ditayangkan di saluran YouTube pribadinya.
BACA JUGA: Jozeph Mengaku Nabi ke-26, Bareskrim Polri Gerak Cepat, Ini Penjelasan Komjen Agus
Menanggapi hal itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong aparat kepolisian untuk menindak tegas setiap pelaku penista agama karena telah mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
"Saya mendorong aparat untuk menindak setiap pelaku ujaran ataupun perbuatan yang mengarah pada penistaan agama," ujar Gus Yaqut, panggilan akrabnya, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (18/4).
BACA JUGA: Pernyataan Jozeph yang Diduga Menghina Nabi Muhammad Melukai Perasaan Umat Islam
Pernyataan Menag itu juga menanggapi kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Desak Made Darmawati yang terjadi baru-baru ini.
Sementara Desak Made Darmawati yang merupakan dosen di salah satu universitas di Jakarta telah membuat masyarakat Bali khususnya penganut agama Hindu terluka dengan perkataannya.
BACA JUGA: Soal Kontroversi Vaksin Nusantara, Menkes Budi: Mending Saya Lobi Pfizer
Desak Made menyinggung tentang nilai-nilai dan praktik agama Hindu di Bali yang dianggap menyesatkan.
Meski pada akhirnya dia telah menyampaikan permintaan maaf kepada umat Hindu dan proses hukum tetap berlanjut.
"Saya mengapresiasi langkah proaktif aparat dalam menindaklanjuti dan mengambil tindakan atas laporan ujaran yang mengandung penistaan dan menimbulkan keresahan," kata Menag Gus Yaqut.
Menurut pria kelahiran 4 Januari 1975 itu, tindakan menistakan agama memang tidak dibenarkan atas alasan apa pun.
Karenanya, menjadi tugas aparat untuk melakukan tindakan tegas pada setiap bentuk penistaan agama, siapapun pelakunya.
Gus Yaqut juga mengajak masyarakat untuk tak terpancing dengan dua kasus tersebut dan lebih mengedepankan kebersamaan dan toleransi yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
"Saya minta masyarakat untuk tetap tenang, mengedepankan kebersamaan dan toleransi di tengah upaya berbagai pihak mengadu dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Gus Yaqut. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Soetomo