JAKARTA - Bupati Simalungun JR Saragih bersama Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho kemarin (26/7) menemui Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan membahas persoalan lahan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Simalungun, Sumut.
Dari pertemuan itu, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan berjanji akan segera menyelesaikan masalah lahan tesebut.
Menhut itu ditemui dalam kapasitas sebagai Koordiantor MP3EI Koridor Sumatera. "Tadi Pemprov Sumut meminta dengan amat sangat kepada menhut, MP3EI jangan gagal. Mudah-mudahan dengan pertemuan ini, bisa selesai," ujar Gatot kepada wartawan usai pertemuan di gedung Kemenhut, Jakarta.
Sedang JR Saragih menjelaskan, masakah ini menyangkut lahan yang berada di area hutan menurut SK Menhut Nomor 44 Tahun 2005, yang sebagian nantinya akan menjadi kawasan KEK Sei Mangkei.
Dikatakan, dirinya memerlukan kepastian status lahan yang masih masuk area SK Menhut 44. "Harus ada Surat Penetapan dari Menhut, dari lahan yang ada di SK 44 itu, berapa yang disetujui untuk dijadikan bukan hutan," ujar JR, panggilan akrabnya.
Dijelaskan, Menhut berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian masalah ini. Dalam waktu dekat, persoalan ini akan segera dibahas di Tim Terpadu, yang juga melibatkan Badan Pertanahan Nasional (BPN), PTPN III, Menhut, Plt Gubernur Sumut, dan Bupati Simalungun.
"Kalau ini cepat, maka sudah tidak ada masalah lagi," cetus JR Saragih, yang datang disertai antara lain Kadis PU Pemkab Simalungun John Purba.
Dia menegaskan, sejumlah kewenangan dirinya sebagai bupati, yang terkait dengan proyek nasional ini, sudah dijalankan semuanya. Antara lain, lewat suratnya tertanggal 6 Desember 2011, JR Saragih selaku bupati sudah memberikan persetujuan pembangunan KEK Sei Mangkei. Izin lokasi juga sudah diberikan pada 5 Desember 2011, seluas 2002 hektar. Termasuk juga izin IMB, juga sudah dia terbitkan pada 2011.
"Saya sudah berikan semuanya. Bahkan sudah saya berikan izin, mendahului yang belum beres ini (soal lahan, red). Nah, saya datang ke menhut ini justru untuk menagih, ayo dong percepat RTRW kami," ujarnya.
Dia menegaskan, sebagai kepala daerah, sudah tentu sangat menghendaki masuknya investor ke Simalungun. Namun dikatakan, masuknya investasi itu juga jangan sampai menabrak rambu-rambu. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isi BBM Subsidi, Mobil Dinas Ditarik
Redaktur : Tim Redaksi