jpnn.com - JAKARTA - Aksi puluhan ribu honorer kategori dua (K2), Selasa (15/9) kemarin ternyata menghabiskan dana hingga miliaran rupiah.
Dana ini terserap untuk biaya transportasi, makan, dan minum, serta poster.
BACA JUGA: Menaker Minta Pengusaha Lindungi Pekerja dari HIV-AIDS
Ketua Forum Honorer K2 Indonesia (FHK2I) Titi Purwaningsih mengungkapkan, dana yang dikeluarkan honorer K2 sangat banyak. Dia mengambil sampel untuk wilayah Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah yang menurunkan 10 bus dengan 550 personel.
BACA JUGA: Data Terbaru: TNI Paling Perkasa di Asia Tenggara, Nomor 6 di Asia
"Untuk biaya honorer K2 Kabupaten Banjarnegara saja sudah sekitar 150 juta rupiah. Itu saya hitung biaya makan minum satu orang 50 ribu loh, karena faktanya lebih. Di Jakarta kan biaya makan minumnya mahal," tutur Titik yang dihubungi JPNN, Rabu (16/9).
Untuk wilayah Jawa Timur lebih banyak lagi. Ambil contoh Kabupaten Blitar, biaya yang dikeluarkan hingga Rp 300 juta untuk akomodasi honorer K2.
BACA JUGA: Jamaah Kesulitan Mencari Makanan
"Saya puyeng deh kalau mau hitung-hitung gitu karena dananya yang keluar terlalu banyak. Inikan yang turun banyak dari kabupaten/kota jadi anggarannya di kisaran Rp 100 juta sampai Rp 300 juta per daerah. Alhamdulillah cuma sehari demonya, kalau dua hari costnya lebih besar lagi," ucapnya.
Lantas darimana dana itu? Titi mengungkapkan, semuanya murni swadaya honorer K2. Banyak yang sampai jual kambing Rp 500 ribu - Rp 1 juta. Ada juga yang menggadaikan sepeda motornya.
"Kalau cuma mengandalkan iuran, tidak cukup dananya. Jadi ini benar-benar murni swadaya honorer K2. Kalau cuma mikirin dana besar, sudah mundur duluan. Untungnya kami diteguhkan niatnya oleh Ketua PB PGRI," tandasnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Begini Mekanisme Pengangkatan Honorer K2 Jadi CPNS
Redaktur : Tim Redaksi