jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina mengklaim kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi jenis Pertamax pada akhir Mei lalu tidak membuat konsumennya kabur. Meski harga Pertamax yang sempat lebih mahal dibandingkan di SPBU asing seperti Shell ataupun Total, namun pelanggan setia Pertamina tetap bertahan dengan BBM nonsubsidi buatan perusahaan pelat merah itu.
Menurut Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro, sampai saat ini tren konsumsi Pertamax masih terbilang normal. Sebab, tidak ada penurunan angka atas konsumsi Pertamax meski Shell dan Total menjual BBM sejenis lebih murah.
BACA JUGA: Inilah Produk Paling Laris, Indomie Teratas
"Dari catatan konsumsi yang kami miliki sampai saat ini, (Pertamax) tidak mengalami pergerakan yang terlalu menurun," ujar Wianda saat menghadiri sebuah diskusi di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (5/6).
Sementara untuk kenaikan harga Premium, mantan presenter berita di salah satu stasiun TV swasta itu menjelaskan, hingga saat ini belum ada rencana dari pemerintah untuk kembali mengubah harga BBM beroktan 88 itu. Sebab, khusus kebijakan BBM subsidi merupakan kewenangan pemerintah.
BACA JUGA: Vinilon Group Luncurkan Produk Baru nan Inovatif
"Kami tunggu seperti apa ketentuan dari pemerintah. Kalau dengan Kementerian ESDM, kami selalu lakukan komunikasi karena yang tentukan besaran dan kapannya itu pemerintah," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA JUGA: Begini Jadinya Kalau Harga BBM Sering Berubah
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asosiasi: Zaman Pak Soeharto Petani Dibina dengan Baik, Sekarang? Boro-boro
Redaktur : Tim Redaksi