Juan Carlos Terbelit Banyak Skandal

Selasa, 03 Juni 2014 – 05:05 WIB
Juan Carlos. Foto: Getty Images

jpnn.com - MADRID - Sebuah kabar yang mengejutkan diterima rakyat Spanyol kemarin. Sang raja yang sudah berkuasa selama 39 tahun akan menyerahkan tahta kepada anak laki-lakinya, Pangeran Felipe de Borbon, dari Asturias. Pengumuman tersebut disampaikan Perdana Menteri Mariano Rajoy.

Pengunduran diri tersebut telah resmi. Sebab, Carlos langsung menyerahkan surat keputusan pengunduran diri secara formal kepada Rajoy.

BACA JUGA: Bajak Laut Meningkat di Perairan Asia Tenggara

Foto Carlos yang menyerahkan surat kepada Rajoy dan isi surat dipampang di akun Twitter milik kerajaan. "Yang mulia Raja Juan Carlos baru saja menginformasikan ingin turun tahta dan memulai penggantian," ujarnya kepada media.

Carlos yang bertahta sejak November 1975 tersebut turun karena ada alasan medis. Raja yang kini berusia 76 tahun itu memang sering sakit.

BACA JUGA: Pemerintah Belum Berencana Evakuasi WNI di Thailand

Terdapat juga alasan kuat lain yang membuatnya harus rela melepaskan mahkota. Yakni, turunnya popularitas Carlos di mata masyarakat karena ada skandal dirinya dan keluarga.

Berdasar polling yang dirilis koran El Mundo Januari, popularitas Carlos turun 13 persen jika dibandingkan pada 2013.

BACA JUGA: Dikabarkan Mengandung Babi, Arab Saudi Tarik Cokelat Cadbury

Jumlah masyarakat yang ingin Felipe mengantikan kedudukan Carlos justru meningkat 17 persen. Hal itu terjadi karena Felipe tidak terlibat dalam skandal korupsi keluarga.

Salah satu skandal yang mencoreng keluarga kerajaan adalah kasus korupsi Inaki Urdangarin. Dia adalah menantu anak perempuan yang paling bungsu, Cristina. Penyelidikan atas kasus tersebut dilakukan pada 2010.

Urdangarin dituduh menggelapkan dana masyarakat sebesar EUR 6 juta. Christina juga diduga ikut terlibat dalam aksi pencucian uang itu. Namun, mereka membantah. Hingga saat ini proses peradilan masih berlajan.

Kasus lain yang tidak kalah memalukan justru dilakukan Carlos. Pada 2012 dia melakukan perjalanan ke Botswana ketika Spanyol mengalami krisis.

Saat itu dia melakukan perjalanan mewah berburu gajah. Padahal, sebelumnya, dia menyatakan tidak bisa tidur karena memikirkan anak-anak muda di Spanyol yang menganggur.

Aksi pelesir tersebut sebenarnya tidak bakal terungkap publik jika dia tidak jatuh dan akhirnya mengalami patah tulang di pinggul sebelah kanan. Dia akhirnya diterbangkan karena harus dioperasi. Karena itu, dia terpaksa meminta maaf kepada publik.

Sementara itu, Rajoy menolak mengungkapkan alasan Carlos turun tahta. "Raja ingin menyampaikan alasan keputusannya secara personal kepada rakyat Spanyol. Raja mengaku, keputusan ini diambil pada saat yang tepat. Dengan begitu, dia bisa menyerahkan tahta kepada Pangeran Asturias," tegasnya.

Beberapa jam kemudian Carlos membuat pernyataan di televisi terkait dengan keputusannya. "Generasi baru harus berada di baris depan. Yakni, orang muda dengan energi yang baru," ujarnya.

Dia mengaskan bahwa Felipe memiliki persiapan dan kedewasaan untuk menjadi raja. Pergantian itu sekaligus menandai era baru. Dengan demikian, generasi baru bisa melakukan transformasi reformasi seperti yang dibutuhkan Spanyol. (Reuters/AFP/BBC/sha/c20/any)

BACA ARTIKEL LAINNYA... UFO Terekam Melintasi Kota London


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler