RUSTENBURG - Duel kelas berat dipastikan terjadi di perempat final Piala Afrika 2013. Dua tim hebat asal Afrika, Pantai gading dan Nigeria saling berhadapan di delapan besar. Kepastian itu didapat setelah Pantai Gading tampil sebagai pemuncak Grup D dengan meraih hasil imbang di laga terakhir grup menghadapi Aljazair.
Laga Pantai Gading kontra Aljazair sebenarnya tak lagi menentukan kelolosan Pantai gading dari Grup D. Mereka sudah memastikan lolos setelah selalu meraih tiga poin di dua laga sebelumnya, melawan Tunisia dan Togo. Didier Zokora dkk hanya membutuhkan kepastian menduduki posisi teratas di grup. Sementara, Aljazair sudah dipastikan tersingkir setelah di dua laga awal kalah dari Togo dan Tunisia.
Pantai Gading menyimpan sejumlah pemain pilarnya di bangku cadangan. Pelatih Sabri Lamouchi mengistirahatkan Gervinho, Yaya Toure, Siaka Tiene, dan kiper utama Boubacar Barry. Akibatnya, mereka sempat tertekan dan bahkan tertinggal dua gol lebih dulu.
Aljazair sebenarnya berpeluang unggul cepat di menit ketujuh jika saja eksekusi penalti Ryad Boudebouz tidak membentur tiang gawang. Selebihnya, tak banyak peluang tercipta di sepanjang babak pertama.
Papan skor baru berubah saat laga memasuki menit ke-64. Kali ini eksekusi penalti Sofiane Feghouli berhasil menemui sasaran. Enam menit berselang, giliran El Arbi Soudani mencetak gol setelah menerima umpan silang Feghouli. Setelah gol itu, Pantai Gading bangkit. Didier Drogba menyarangkan gol balasan pada menit ke-77 setelah menyambut umpan akurat Kolo Toure. Wilfried Bony menyamakan kedudukan empat menit kemudian.
"Pertandingan melawan Nigeria akan seperti final. Mereka tim papan atas, dengan pemain-pemain hebat. Kami tahu akan sangat sulit. Butuh konsenttrasi dan tak melakukan banyak kesalahan, jika kami yakin kami bisa melakukannya," kata Kolo Toure, pemain belakang Pantai Gading.
Sebagai tim dengan peringkat FIFA paling di Afrika, The Elephants, julukan Pantai Gading, selalu menjadi unggulan juara dalam lima edisi Piala Afrika. Tapi, empat edisi terdahulu selalu berujung kegagalan bagi mereka.
Sementara itu, Togo mendampingi Pantai Gading lolos dari Grup D. Melalui perjuangan ekstra ketat, Togo berhasil memupuskan asa Tunisia melalui hasil imbang 1-1.
Togo yang cuma butuh hasil imbang untuk memastikan tiket ke babak perempat final memang mampu lebih dulu unggul melalui Serge Gakbe pada menit ke-13 usai memanfaatkan umpan Emmanuele Adebayor. Namun, usai gol itu, Togo justru mengalami tekanan berat.
Khaled Mouelhi membuat skor kembali imbang melalui eksekusi penalti pada menit ke-30. Bahkan, Tunisia hampir saja menggagalkan ambisi Togo saat wasit kembali memberikan hadiah penalti pada menit ke-78. Namun, kali ini Mouelhi gagal memaksimalkan peluang emas itu. (ady)
Laga Pantai Gading kontra Aljazair sebenarnya tak lagi menentukan kelolosan Pantai gading dari Grup D. Mereka sudah memastikan lolos setelah selalu meraih tiga poin di dua laga sebelumnya, melawan Tunisia dan Togo. Didier Zokora dkk hanya membutuhkan kepastian menduduki posisi teratas di grup. Sementara, Aljazair sudah dipastikan tersingkir setelah di dua laga awal kalah dari Togo dan Tunisia.
Pantai Gading menyimpan sejumlah pemain pilarnya di bangku cadangan. Pelatih Sabri Lamouchi mengistirahatkan Gervinho, Yaya Toure, Siaka Tiene, dan kiper utama Boubacar Barry. Akibatnya, mereka sempat tertekan dan bahkan tertinggal dua gol lebih dulu.
Aljazair sebenarnya berpeluang unggul cepat di menit ketujuh jika saja eksekusi penalti Ryad Boudebouz tidak membentur tiang gawang. Selebihnya, tak banyak peluang tercipta di sepanjang babak pertama.
Papan skor baru berubah saat laga memasuki menit ke-64. Kali ini eksekusi penalti Sofiane Feghouli berhasil menemui sasaran. Enam menit berselang, giliran El Arbi Soudani mencetak gol setelah menerima umpan silang Feghouli. Setelah gol itu, Pantai Gading bangkit. Didier Drogba menyarangkan gol balasan pada menit ke-77 setelah menyambut umpan akurat Kolo Toure. Wilfried Bony menyamakan kedudukan empat menit kemudian.
"Pertandingan melawan Nigeria akan seperti final. Mereka tim papan atas, dengan pemain-pemain hebat. Kami tahu akan sangat sulit. Butuh konsenttrasi dan tak melakukan banyak kesalahan, jika kami yakin kami bisa melakukannya," kata Kolo Toure, pemain belakang Pantai Gading.
Sebagai tim dengan peringkat FIFA paling di Afrika, The Elephants, julukan Pantai Gading, selalu menjadi unggulan juara dalam lima edisi Piala Afrika. Tapi, empat edisi terdahulu selalu berujung kegagalan bagi mereka.
Sementara itu, Togo mendampingi Pantai Gading lolos dari Grup D. Melalui perjuangan ekstra ketat, Togo berhasil memupuskan asa Tunisia melalui hasil imbang 1-1.
Togo yang cuma butuh hasil imbang untuk memastikan tiket ke babak perempat final memang mampu lebih dulu unggul melalui Serge Gakbe pada menit ke-13 usai memanfaatkan umpan Emmanuele Adebayor. Namun, usai gol itu, Togo justru mengalami tekanan berat.
Khaled Mouelhi membuat skor kembali imbang melalui eksekusi penalti pada menit ke-30. Bahkan, Tunisia hampir saja menggagalkan ambisi Togo saat wasit kembali memberikan hadiah penalti pada menit ke-78. Namun, kali ini Mouelhi gagal memaksimalkan peluang emas itu. (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petaka di Menit Akhir
Redaktur : Tim Redaksi