jpnn.com, PARIS - Coco Gauff menangis di bangku pemain, pada saat bersamaan Iga Swiatek berlari menaiki tribune menghampiri keluarga, pelatih, dan teman-temannya.
Itu pemandangan seusai final Roland Garros (French Open) 2022 di Court Philippe Chatrier, Stade Roland Garros, Sabtu (4/6) malam WIB.
BACA JUGA: Malam Ini, 2 Perempuan Muda Berebut Uang Rp 34 Miliar
Iga, gadis Polandia berusia 21 itu menang setelah mengalahkan Coco 6-1, 6-3.
Coco, cewek Amerika Serikat berumur 18 tahun tersebut sudah berusaha keras membendung serangan-serangan Iga Swiatek.
BACA JUGA: Cewek 19 Tahun Iga Swiatek Mengukir Rekor Manis di Roland Garros 2020
Coco Gauff (kiri) dan Iga Swiatek. Foto: Cedric Lecocq/FFT
Namun, selama satu jam delapan menit, Coco tak jua menemukan celah untuk menekan Iga.
BACA JUGA: Tragedi di Roland Garros 2022: Zverev Menangis, Nadal Sedih
Coco dipaksa lebih banyak bertahan.
Sesungguhnya Coco tak pantas terlalu bersedih hati sampai menangis. Iga memang lebih baik kali ini.
"Ini pertama buat saya (final Grand Slam). Iga memang lebih baik. Terima kasih buat tim. Semoga ini bukan final Grand Slam terakhir kami. Terima kasih juga buat fotografer, semoga kalian punya foto-foto saya yang bagus," tutur Coco, on court seperti tayang di Bein Sports.
Fantastis
Kemenangan atas Coco membuat Iga mencetak rekor luar biasa, belum terkalahkan dalam 35 pertandingan berturut-turut.
"Saya ingin bilang kepada Coco, jangan menangis lagi saat ini. Kamu juga hebat," kata Iga.
Iga Swiatek. Foto: Gonzalo Fuentes/Reuters
Suasana haru biru sempat muncul di panggung dadakan di tengah lapangan.
"Terima kasih buat semuanya. Saya melihat bendera (Polandia) di sana. Itu salah satu kekuatan buat saya," imbuhnya sambil menunjuk ke arah tribune.
Iga, petenis rangking satu dunia ini meraih gelar kedua di ajang Grand Slam.
Titel pertama Iga di Grand Slam juga diraih di Roland Garros dua tahun lalu. (rg/bein/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan