jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Maarif menyebut otoritas Kerajaan Arab Saudi memperketat pengawasan terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS). Setelah sebelumnya Rizieq dicegah saan hendak meninggalkan Arab Saudi, kini imam besar FPI itu tak bisa keluar dari tempat tinggalnya di negeri kerajaan tersebut.
"Awalnya tamu dibatasi. Sekarang sudah mulai diperkecil lagi. Tidak bisa lebih dari lima,” ujar Slamet, Sabtu (29/9).
BACA JUGA: 100.000 Massa Diperkirakan Hadiri Doa Bersama Habib Rizieq
Bahkan, Slamet menyebut Habib Rizieq kini seperti tahanan tumah. ”Nah, kemudian informasi terakhir malah tidak bisa keluar rumah sama sekali,” tuturnya.
Slamet menduga tindakan otoritas Arab Saudi itu merupakan buah dari campur tangan pemerintah Indonesia. Apalagi, katanya, negeri yang kini dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu tidak memiliki alasan untuk mencegah Rizieq.
BACA JUGA: Simak Nih, Penjelasan KBRI Riyadh soal Kabar HRS Dicekal
"Kemarin disampaikan pencekalan dilakukan untuk melindungi beliau. Seingat saya, pencekalan dilakukan pertama karena teroris. Kedua karena kriminalisasi, nah ketiga permintaan pemerintah dari negara ini,” tegas dia.
Menurut Slamet, masa berlaku visa bagi Rizieq untuk tinggal di Arab Saudi sudah habis pada Juli lalu. Konon, saat itu pula pendiri FPI itu hendak keluar dari Arab Saudi untuk mengurus visa.
BACA JUGA: Respons BIN soal Kabar Habib Rizieq Dicegah Arab Saudi
"Sudah berupaya berulang kali untuk keluar, untuk apa? Untuk perpanjang visa, tapi berulang kali juga beliau tidak bisa keluar bahkan terakhir ketika ingin ke Malaysia, dicekal,” papar dia.(cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MPR: Apakah Habib Rizieq Dicekal atau Dilindungi Arab Saudi?
Redaktur : Tim Redaksi