jpnn.com, JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) memastikan tidak terlibat dalam pencegahan terhadap Muhamad Rizieq Shihab di Arab Saudi. Juru Bicara BIN Wawan H Purwanto menyatakan, lembaga telik sandi tersebut justru menginginkan tokoh yang kondang dengan panggilan Habib Rizieq Shihab (HRS) itu bisa segera kembali ke Indonesia.
"Berita yang menyatakan bahwa BIN merekayasa dan mempengaruhi Pemerintah Arab Saudi agar HRS tidak dapat keluar dari Arab Saudi adalah hoaks," kata Wawan kepada JPNN, Jumat (28/9).
BACA JUGA: MPR: Apakah Habib Rizieq Dicekal atau Dilindungi Arab Saudi?
Wawan menambahkan, BIN dan Pemerintah Indonesia menginginkan Imam Besar FPI itu kembali ke tanah air agar segala persoalan yang menjeratnya bisa segera diselesaikan. "Makin cepat kembali ke tanah air akan lebih baik," kata dia.
Menurut Wawan, BIN ataupun Pemerintah Indonesia tak memiliki kaitan dengan pencegahan terhadap Rizieq oleh otoritas Arab Saudi. Sebab, pencegahan ataupun penangkalan menjadi kewenangan penuh otoritas negeri kerajaan itu.
BACA JUGA: Polisi Izinkan Acara Doa Bersama Habib Rizieq di Monas
"Pemerintah Saudi sendiri menyatakan tidak ada masalah dengan HRS, dan tidak pernah mencekal. Hal ini sudah jelas, tidak perlu menuding BIN, Polri maupun Kemenlu," kata anak buah Budi Gunawan di BI itu.
Lebih lanjut Wawan mengatakan, BIN bertugas melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. Oleh karena itu, katanya, BIN juga berkewajiban menjaga keselamatan Rizieq.
BACA JUGA: Kubu Jokowi Minta Fadli Zon Berpikir Sehat Masalah Rizieq
Selain itu, lanjutnya, BIN tidak pernah membatasi kegiatan Rizieq baik di Indonesia, di Arab Saudi maupun di negara lain yang dikunjungi. Menurut Wawan, imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu punya hak bertemu dengan siapa pun dan BIN tak mempermasalahkannya.
"BIN tidak mempersoalkan afiliasi politik HRS, sebab sebagai negara demokratis maka HRS bebas menentukan arah pilihan politiknya," pungkas Wawan.(tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bamsoet Sarankan Habib Rizieq Pulang Saja
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga