jpnn.com, JAKARTA - Juru bicara advokasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno, Taufan Rahmadi mengajak masyarakat melihat prestasi dan rekam jejak daripada gelar akademis calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2019.
Pernyataan itu disampaikan Taufan terkait iklan KPU yang tidak menyertakan gelar akademis Prabowo-Sandi. Sementara gelar akademis pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin disampaikan. Iklan tersebut belakangan menuai protes dari netizen.
BACA JUGA: PDIP: Ucapan Prabowo Delusi dan Ditertawakan Rakyat
"Daripada ribut-ribut soal gelar akademis, mari lihat rekam jejak capres-cawapres, mari lihat mana yang suka bohong dan mana yang berprestasi," ujar Taufan di Jakarta, Selasa (18/12)
Taufan mengakui, sejak awal pihaknya tak memepersoalkan gelar akademik yang tak dicantumkan dalam iklan KPU. Dia meyakini, rekam jejak Prabowo selama berkarier di militer dan rekam jejak Sandi di dunia usaha dan birokrasi akan lebih diperhatikan masyarakat.
BACA JUGA: Biar Aman, Prabowo â Sandi Harus Menang Selisih Dua Digit
"Masyarakat pasti bisa menyikapi dengan dewasa. Lagian, Pak Prabowo dan Pak Sandi enggak mau menyombongkan gelar akademisnya," kata Taufan.
Taufan meyakini, masyarakat saat ini dapat dengan mudah menelusuri gelar akademis seseorang di dunia maya. Ia juga menilai pajangan gelar akademis untuk memengaruhi opini masyarakat, tak lagi ampuh.
BACA JUGA: Presiden Harus Menjamin Keamanan Saat Pilpres 2019
KPU diketahui menayangkan iklan berjudul 'Yuk Kenali Peserta Pemilu Serentak 2019' di You Tube sejak 10 Desember lalu.
Dalam iklan audio visual tersebut berdurasi 30 detik tersebut, hanya gelar akademis pasangan capres nomor urut 01 yang disampaikan secara lengkap. Sementara pasangan capres nomor 02 tidak. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepertinya Kubu Prabowo Demen Pakai Jurus Politics of Fear
Redaktur & Reporter : Ken Girsang