Jubir PSI: Zulkifli Hasan Senang Indonesia Timur Terbelakang

Sabtu, 25 Agustus 2018 – 22:25 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Haji Lulung dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara PSI Rizal Calvary Maribo curiga Ketua MPR Zulkifli Hasan dan tokoh kubu oposisi lainnya tidak senang melihat Papua dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) dibangun oleh Presiden Joko Widodo. Pasalnya, ketua MPR itu terus-terusan ribut soal utang yang digunakan Presiden Joko Widodo untuk membangun kawasan tersebut.

“Kami membaca memang beliau tidak senang kampung kami di Timur Indonesia dan Papua dibangun oleh Presiden Jokowi,” ucap Rizal dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (25/8).

BACA JUGA: PSI Siap Jadi Amicus Curiae di Perkara Meiliana

Calon legislatif PSI asal Sulawesi Selatan III ini memandang, kubu oposisi sangat happy melihat Papua, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara terus berada dalam keterbelakangan.

Rizal mengatakan, hanya di era Presiden Jokowi, Papua dan Kawasan Timur benar-benar diperlakukan sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

BACA JUGA: PSI: Jokowi Melindungi Hak Umat Seluruh Agama

“Selebihnya kan kami ini di KTI ini, cuma sumber daya alamnya kalian angkut ke Pulau Jawa ini. Sekarang Pak Jokowi bangun KTI dari pajak dan utang luar negeri. Ada apa sih?” ucap Rizal.

Sebab itu, lanjutnya, ketika Presiden Jokowi berani mengalokasikan anggaran sangat besar untuk membangun infrastruktur di Papua dan KTI sewajarnya didukung. Sehingga, ketidakpuasan warga di Timur terhadap Jakarta berkurang.

BACA JUGA: Muhammadiyah Kembangkan Ekonomi Bukan Semata untuk Kaya

Rizal mengatakan, belanja infrastruktur Jokowi sejak 2015 hingga 2019 sebesar Rp 1.434 triliun. “Sebagian besar anggaran tersebut dialokasikan ke Papua dan KTI. Hampir dua kali lipat dari anggaran pemerintahan periode terakhir Pak SBY yang hanya Rp 812,9 triliun," terang Rizal.

"Belanja negara ini diambil dari pajak, pendapatan negara nonpajak, hibah dan ditutup dengan mengambil utang. Utang ini sebagian besar untuk bangun Papua dan KTI. Ada yang marah KTI dibangun?” tambah dia.

Rizal mengatakan, membangun infrastruktur di Papua dan KTI memang tidak menguntungkan secara politik. Pasalnya, populasi kawasan timur jauh lebih kecil ketimbang barat.

Fakta tersebut membuktikan bahwa Jokowi membangun kawasan timur murni karena menjalankan tugasnya sebagai kepala pemerintahan. “Jokowi seorang negarawan. Papua dan KTI dipadang sebagai bagian yang utuh dari NKRI. Itulah yang bikin kami orang KTI bangga kepada beliau,” ucap dia. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Zulkifli Hasan Puji Disertasi Dahnil Anzar Simanjuntak


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler