jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan rupanya tidak tertarik berkontestasi pada 2024, semisal menjadi calon presiden (capres).
"Enggak, lah," kata Juru Bicara Luhut Binsar, Jodi Mahardi melalui layanan pesan, Rabu (16/3).
BACA JUGA: Puan Tolak Penundaan Pemilu, Pengamat: Mewakili Sebagian Besar Masyarakat
Jodi kemudian menyebut spanduk dukungan kepada Luhut menjadi Capres 2024 bukan arahan politikus Golkar itu.
Wakil Sekretaris Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia menduga pihak yang memasang spanduk dukungan berasal dari kelompok yang sekadar bermain-main.
BACA JUGA: Heboh Spanduk Luhut Capres 2026, Adi Prayitno: Bentuk Sindiran kepada LBP
"Kelompok-kelompok iseng menjelang pemilu, itu keniscayaan. Makanya biaya pemilu mahal," kata Jodi.
Dia lalu menyebut saat ini yang diperlukan Indonesia untuk lepas landas. Namun, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan bisa menjadi penghalang Indonesia lepas landas.
BACA JUGA: Spanduk Luhut Capres 2026, Pengamat Bilang Hanya Sindiran, Nih Alasannya
Sebab, kata dia, terlalu banyak dana terbuang untuk pencitraan menjelang pemilu seperti pemasangan baliho dan poster.
Menurutnya, bahkan dana bisa membesar ketika ada kandidat tertentu ingin melakukan kampanye negatif ke pesaing politik.
"Mending, pemborosan-pemborosan pasang baliho dan poster begitu untuk program konkret membantu masyarakat," kata Jodi.
Dia mengatakan Indonesia harus melihat perkembangan negara lain untuk maju. Dirinya mengambil contoh Korea Utara (Korut) yang berencana meluncurkan satelit luar angkasa.
"Korea Utara saja sudah mau space launch. Ini kita selesai transjawa saja baru zaman Pak Jokowi," beber Jodi. (ast/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Parpol Diminta Fokus Pikirkan Nasib Pelaku UMKM
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan