jpnn.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) menyebut Aksi 313 merupakan momen yang harus disikapi oleh calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Juru bicara Tim Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni mengatakan, selama ini Anies selalu berbicara tentang tenun kebangsaan. Karenanya, Toni meminta Anies menyikapi Aksi 313.
BACA JUGA: Tim Ahok-Djarot: Sepertinya Enggak Terlalu Besar
"Saya kira hari ini, hari yang baik bagi Mas Anies. Itu (soal tenun kebangsaan) tidak hanya terucap, tapi dengan mengatakan dia melarang aksi ini (313, red),” kata Toni di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta, Jumat (31/3).
Toni menyatakan, jika Anies memang pemimpin yang ingin merekatkan nilai kebangsaaan, maka dia harus melarang Aksi 313. Namun, apabila Anies diam saja soal Aksi 313, berarti mantan menteri pendidikan itu menyetujuinya.
BACA JUGA: Polda Metro Tangkap Lima Orang Termasuk Sekjen FUI
Toni lantas mengutip salah satu istilah dalam ilmu fiqih Islam, yakni ijma' sukuti yang berarti diam tanpa persetujuan. "Diam aja dianggap persetujuan," ucap Toni.
Menurut Toni, jika Anies diam bisa muncul dugaan bahwa dia mendapatkan keuntungan dari Aksi 313 yang diselenggarakan Forum Umat Islam (FUI). "Diduga ada cawe-cawe. Dia (Anies) harus klir," ujar Toni.(gil/jpnn)
BACA JUGA: Gubernur Seperti Ahok Tidak Pantas jadi Pemimpin
BACA ARTIKEL LAINNYA... FUI: Yang Mau Jumatan di Istiqlal, Wudu dari Rumah
Redaktur & Reporter : Gilang Sonar