"(Lokasi perjudian) yang di Belawan, banyak sekali yang punya kepentingan. Mulai dari oknum kepolisian, oknum TNI, dan preman. Makanya kita minta Kapolri dan Kapolda Sumut tegas dong. Jangan ada pembiaran kayak gitu," ujar anggota Kompolnas, Edi Saputra Hasibuan kepada koran ini di Jakarta, Jumat (21/12).
Menurutnya akibat kondisi ini, masyarakat di Sumatera Utara benar-benar telah sangat diresahkan. Apalagi selain adanya lokasi perjudian yang diduga terorganisir, di daerah tersebut juga marak perjudian di tengah masyarakat. "Baik itu judi remi, judi gaple di perkampungan, judi bakarat dan judi bola. Jadi ada banyak sekali data soal itu yang masuk ke kita. Kebanyakan lewat telepon," katanya.
Edi tidak tahu persis berapa biaya pengamanan yang mengalir dari lokasi perjudian ini ke oknum aparat keamanan. Tapi yang jelas, kondisi ini menurutnya tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.
"Pembiaran seperti itu tidak bagus buat Polri. Karena itu kami akan segera surati Kapolri atas kondisi tersebut," katanya.
Selain itu, Kompolnas menurut Edi, juga akan disampaikan sebagai salah satu masukan bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Salah satu masukan kami ke Presiden adalah masih maraknya perjudian di tanah air. Ini adalah bentuk pembiaran Polri dan kami minta Kapolri mengevaluasi kinerja Kapolda yang bersangkutan," katanya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 9 Ribu Sambungan PLN Terancam Diputus
Redaktur : Tim Redaksi