Juli 2020, Utang Luar Negeri Indonesia Sudah Tembus Rp 6.063 Triliun

Rabu, 16 September 2020 – 11:14 WIB
Uang dalam bentuk dolar AS (USD) dan rupiah (Rp). Foto/ilustrasi: Arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Angka utang luar negeri (ULN) Indonesia terus mengalami kenaikan. Pada Juli lalu saja, Bank Indonesia (BI) mencatat ULN sudah mencapai USD 409,7 miliar atau setara Rp 6.063 triliun.

Menurut BI, angka tersebut naik 4,1 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

BACA JUGA: Utang Luar Negeri Indonesia Terus Menumpuk

"Perkembangan ini didorong oleh menurunnya pertumbuhan ULN swasta di tengah pertumbuhan ULN Pemerintah yang relatif stabil," tulis BI dalam laman resminya, Rabu (16/9).

Bank sentral itu juga memerinci porsi ULN swasta dan pemerintah. Jumlah ULN untuk sektor publik (termasuk pemerintah dan BI) sebesar USD 201,8 miliar, sedangkan swasta dan BUMN mencapai USD 207,9 miliar. 

BACA JUGA: Pak Ganjar Dapat Pecahan Rp 75 Ribu dengan Seri Unik dari Bank Indonesia

Adapun ULN Pemerintah pada akhir Juli 2020 tercatat sebesar USD 199,0 miliar atau tumbuh 2,3 persen YoY. Angka itu relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan Juni 2020 sebesar 2,1 persen YoY.

Namun, BI menganggap ULN Pemerintah dikelola secara terukur dan berhati-hati untuk mendukung belanja prioritas. Antara lain untuk belanja pemerintah di sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 23,6 persen dari total ULN Pemerintah, sektor konstruksi (16,5 persen), sektor jasa pendidikan (16,4 persen), sektor jasa keuangan dan asuransi (11,9 persen), serta sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (11,8 persen).

BACA JUGA: Proyeksi Defisit APBN 2021 Dekati Rp 1.000 Triliun, Mbak Puan Ingatkan Pemerintah soal Utang

Selanjutnya, untuk pertumbuhan ULN swasta pada Juli 2020 tercatat 6,1 persen YoY. Angka itu melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada Juni 2020 sebesar 8,3 persen YoY. 

"Perkembangan ini dipengaruhi oleh berlanjutnya perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) dan kontraksi ULN lembaga keuangan (LK)," tambah keterangan BI.

ULN PBLK tumbuh 8,7 persen YoY melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya 11,5 persen YoY. Adapun  ULN LK terkontraksi 2,2 persen YoY, atau sedikit meningkat dari kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,9 persen YoY.

Rasio ULN Indonesia terhadap produk domestik bruto (PDB) pada akhir Juli 2020 sebesar 38,2 persen atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 37,4 persen. Struktur ULN Indonesia tetap didominasi utang jangka panjang dengan pangsa 89,1 persen.

Meski angka ULN Indonesia pada Juli 2020 mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, namun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya (Juni 2020), pertumbuhannya relatif melambat. Pasalnya, pada bulan tersebut angka ULN Indonesia naik 5,1 persen YoY.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus meningkatkan koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," pungkas BI dalam keterangan resminya.(mcr2/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Rizki Sandi Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler