Juli, Pembatasan BBM Diuji Coba

Pada SPBU dan Angkot di Jakarta

Jumat, 27 Mei 2011 – 01:51 WIB

JAKARTA - Rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi terus bergulirKali ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan uji coba rangkaian proses pemabatasan BBM.

Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H

BACA JUGA: Pengembangan Sektor Energi Butuh Rp1.480 T

Legowo mengatakan, pemerintah akan segera melakukan uji coba penggunaan RFId (Radio Frequency Identification) pada stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan angkutan umum di Jakarta
"Mulai Juli atau Agustus akan kita uji coba," ujarnya di DPR, Kamis (26/5).

Nantinya, RFID akan dipasang di SPBU

BACA JUGA: Besok, Presiden Resmi Luncurkan MP3EI

Sedangkan pada angkutan umum akan dipasangi sticker yang memiliki barcode tertentu
RFID tersebut akan membaca informasi yang tertera di barcode, data kemudian akan disinkronisasi, sehingga petugas SPBU bisa membaca di RFID bahwa sebuah angkutan umum memiliki kuota konsumsi BBM sekian liter, berapa liter BBM yang sudah dibeli, dan berapa sisa kuota BBM bersubsidi yang bisa dibeli oleh angkutan umum tersebut.

Evita mengatakan, uji coba penggunaan RFID ini merupakan tindak lanjut atas pemasangan sticker sosialisasi Uji Coba BBM Bersubsidi, Februari lalu, "pada angkutan umum mikrolet M01 jurusan Kampung Melayu - Senen, Jakarta

BACA JUGA: Diblokir, Anggaran KESDM Baru Terserap 6,03 Persen

"Uji coba RFID ini akan dilakukan untuk sekitar 500 angkutan umum," katanya.?

Menurut Evita, uji coba penggunaan RFID ini sangat penting sebagai sarana sosialisasi untuk mengenalkan masyarakat, khususnya sopir angkutan umum dan petugas SPBU, terkait rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi"Nanti, petugas SPBU dan sopir angkutan umum bisa sama-sama melihat cara kerja RFID," terangnya.

Selain itu, lanjut Evita, uji coba penggunaan RFID ini juga sangat penting bagi pemerintah untuk mengumpulkan data perilaku konsumsi BBM bersubsidi oleh angkutan umum secara komprehensif"Data itu sangat penting untuk penyusunan kebijakan selanjutnya," ujarnya.

Meski RFID dan sticker barcode pada angkutan umum benar-benar asli, namun sementara ini pemerintah belum akan menerapkan kuota atau membatasi konsumsi BBM angkutan umum tersebut"Ini uji coba alatnya saja, belum ada pembatasan (pembelian BBM) karena aturannya memang belum ada," katanya.

Menteri ESDM Darwin ZSaleh menambahkan, hingga saat ini, pemerintah memang belum menentukan kapan pelaksanaan pembatasan konsumsi BBM akan dilakukan"Namun, kami akan berusaha sekuat tenaga agar kuota BBM bersubsidi 38, 5 juta kiloliter tidak terlampaui dan penyalurannya tepat sasaran," ujarnya.

Darwin mengatakan, saat ini, yang bisa dilakukan pemerintah baru sebatas menghimbau kepada pemilik mobil untuk tidak menggunakan BBM bersubsidi, melainkan BBM nonsubsidi seperti Pertamax"Selain itu, kami bersama BPH Migas akan meningkatkan pengawasan untuk meminimalisir penyalahgunaan BBM bersubsidi," katanya(owi/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Reksadana Syariah Stagnan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler