jpnn.com, SURABAYA - Bakal calon presiden (Capres) 2024 Ganjar Pranowo bersama istrinya Siti Atikoh menziarahi makam Hadratussyaikh KH Muhammad Utsman Al-Ishaqi, di kompleks Ponpes Darul Ubudiyah Raudlatul Muta'alimin, Jatisrono, Surabaya.
Ziarah ke makam tokoh tarekat itu menjadi agenda pertama Ganjar berkunjung ke Jawa Timur, Jumat (22/9).
BACA JUGA: Polemik Ganjar Soal Jurnalis dan MC, Saga Buka Suara, Kalimatnya Adem
Ganjar bersama istri tiba di daerah Jatisrono Surabaya sekitar pukul 11.00 WIB. Sebelum ziarah, dia terlebih dahulu menunaikan salat Jumat.
Setelah itu, Ganjar dan istri menziarahi makam mursyid Tarekat Naqsyabandiyah itu didampingi dua cucu Kiai Utsman, yakni KH Luqman Hakim dan KH Djardjis Al Ishaqi.
BACA JUGA: Pria Ini Temui Wamentan yang Diisukan Ditampar Prabowo, Lihat
Saat ziarah, Ganjar dan istri tampak berdoa dengan khidmat di depan makam ulama yang dikenal memiliki karomah itu.
Ziarah tersebut dipimpin oleh KH Abdul Muiz Aziz atau Gus Muiz, pengasuh Ponpes Al-Aziziyyah Denanyar Jombang.S
BACA JUGA: Sejumlah Warga Masih Bertahan di Luar Stadion JIS, Pemkot Jakut Bilang Begini
Sementara yang memimpin doa adalah KH Luqman Hakim dan KH Djardjis Al Ishaqi.
"Hari ini ziarah ke makam Hadratussyaikh KH Muhammad Utsman Al Ishaqi, dan cucu-cucu beliau mendampingi sambil menceritakan betapa besar peran beliau (Kiai Utsman) dalam hal agama dan kemasyarakatan," kata Ganjar.
Ganjar menyebut Kiai Utsman dikenal sebagai ulama yang sangat berpengaruh dan dihormati, bahkan para santrinya tidak hanya dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga mancanegara.
Menurut Ganjar, Kiai Utsman mengamalkan ilmunya untuk pengembangan agama Islam, pendidikan, kemasyarakatan, membentuk karakter hingga mental masyarakat.
"Keberadaan beliau betul-betul memberikan manfaat terhadap orang banyak," ujarnya.
Ganjar juga mengatakan mendapat banyak kisah tentang Kiai Utsman yang bisa dijadikan pelajaran, terutama bagaimana dia berperan dalam hal kemasyarakatan.
"Kita banyak belajar pada beliau, bagaimana menggerakkan masyarakat. Ilmu agamanya tentu tidak diragukan, tetapi ilmu kemasyarakatan beliau sungguh menyejukkan," tutur Ganjar.
Namun, mantan gubernur Jawa Tengah itu menyebut masih banyak pengajaran Kiai Utsman yang belum selesai.
Dari kedua cucu ulama itu, Ganjar mendapat informasi bagaimana keinginan Kiai Utsman agar kesejahteraan masyarakat meningkat, adanya penataan kawasan, hingga masa depan pesantren, dan nasib guru ngaji.
"Di sinilah peran pemerintah ikut terlibat, sehingga nantinya ulama dan umaro berjuang demi kepentingan masyarakat," ucap Ganjar Pranowo.(*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam