jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum DPP Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Jumhur Hidayat mendukung rencana ribuan pekerja di sebuah perusahaan perkebunan swasta yang beroperasi di Sumatera Utara, untuk mogok massal.
Jumhur menyatakan dukungannya setelah mendengar langkah yang dilakukan Federasi Serikat Pekerja Pertanian dan Perkebunan SPSI Sumatera Utara selama ini.
BACA JUGA: 7 Dokter Umum RSUD Magretti Mogok Kerja, Ternyata Ini Penyebabnya
Disebut, salah satu perusahaan perkebunan tertua di Indonesia sebelumnya kerap memberikan bonus pada karyawan.
Namun, setelah diambil-alih salah satu grup perusahaan perkebunan terbesar di Indonesia, bonus tidak pernah diberikan.
BACA JUGA: Buruh Menuntut Penurunan Harga BBM, jika Tak Didengar Bakal Mogok Nasional
"Nasib kaum buruh kebun sawit ini sangat tidak menggembirakan."
"Masih banyak pengusaha yang menjalankan bisnisnya seperti ini, memperlakukan buruhnya seperti zaman kolonial dulu," ujar Jumhur dalam keterangannya, Kamis (15/9).
BACA JUGA: Harga BBM Naik, Sopir Angkot Mogok, Pelajar-Masyarakat Terkena Imbas
Jumhur lantas meminta bos perusahaan perkebunan tersebut untuk segera memberikan bonus bagi para pekerja.
"Sudahlah AS, berikan bonus itu sesuai kesepakatan semula. Setelah diambil alih grup ini buruh malah menjadi susah begini," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum FSP-PP SKSI Achmad Mundji menyebut pihaknya telah beberapa kali melakukan perundingan dengan pihak manajemen perusahaan dimaksud.
Namun, hingga Rabu (14/9) persetujuan terkait pemberian bonus tak kunjung disetujui.
"Jadi, kami terpaksa melakukan mogok kerja setelah semua dialog yang dilakukan," ucapnya.
Menurut Achmad Mundji, mogok kerja dilakukan selama tiga hari, terhitung sejak Kamis (15/9).
Mogok dilakukan di 14 unit kerja yang tersebar di Kabupaten Langkat, Labuhan Batu Selatan, Sergei, Asahan, Batubara, Simalungun, Tebing Tinggi, dan Deli Serdang. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang