jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum KSPSI Pembaruan Jumhur Hidayat mengatakan dirinya bersama sejumlah pimpinan serikat buruh/serikat pekerja diundang ke Istana untuk berdialog dengan Presiden Prabowo Subianto didampingi sejumlah menteri, di Jakarta, Jumat (29/11).
Menurut Jumhur, pertemuan berlangsung sekitar Pukul 14.00 WIB, membicarakan sejumlah hal terkait nasib para buruh dan pekerja, termasuk upah minimum. Pertemuan berlangsung sangat subtantif dan produktif.
BACA JUGA: Soal Kenaikan Gaji Guru, Tri Wahyu: Kebijakan Pak Presiden Sangat Luar Biasa
"Saya tidak mengira presiden begitu serius dan tulus memperhatikan kesejahteraan buruh sehingga hal yang detail seperti soal upah ini," ujar Jumhur dalam keterangannya.
Jumhur mengatakan hal pertemuan juga sangat menggembirakan, terutama bagi para buruh yang merupakan tulang punggung industri di tanah air.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat kepada Iqbal-Dinda & Titip Salam untuk Masyarakat NTB
Pasalnya, Presiden Prabowo sendiri yang mengumumkan kenaikan upah minimum sebesar 6,5 persen mulai awal tahun depan.
"Hasil ini sangat menggembirakan karena kenaikan itu sudah memadai ditambah lagi untuk Upah minimum sektoral juga diberlakukan dengan pertimbangan dari Dewan Pengupahan Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota," ucap Jumhur.
BACA JUGA: Di Hadapan Perwakilan Parlemen India, Waka MPR Tegaskan Ingin Atasi Krisis Iklim
Jumhur lebih lanjut mengatakan dalam pertemuan pemerintah juga berjanji akan menghadirkan sejumlah kebijakan yang mendukung bergairahnya sektor industri.
Salah satunya dengan menindak tegas barang-barang impor ilegal dan juga membatasi impor barang-barang yang sudah bisa diproduksi di dalam negeri.
"Dengan kebijakan itu, maka permintaan pasar dalam negeri akan meningkat pesat yang artinya kegiatan industri padat karya akan beroperasi dalam keadaan kapasitas terpasang yang penuh," kata Jumhur. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mensesneg Prasetyo Hadi Melantik Mayjen TNI Ariyo jadi Kasetpres, Ini Pesannya
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang