jpnn.com - SIGLI - Disaat banyak daerah di Indonesia kekurangan bidan, di Kabupaten Pidie justru melebihi kuota.
"Pidie memiliki 900 tenaga bidan yang tersebar di 23 kecamatan, jumlah tersebut melebihi dari kuota, yaitu per desa satu orang dan jumlah desa di Pidie 730. Dengan demikian setiap desa satu orang bidan," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Pidie drg Muhammad Reza Faisal, MARS kepada wartawan kemarin.
Kadiskes merincikan, sebanyak 900 tenaga bidan itu tersebar di 26 Puskesmas, 70 Pustu dan 98 Poskesdes. Mereka bertugas di sana untuk membantu masyarakat. Dengan jumlah bidan sebanyak itu, maka masyarakat tidak perlu khawatir untuk mendapatkan layanan kesehatan.
BACA JUGA: Sering Bohong, Honorer Dipecat
Sebab mereka disiapkan untuk membantu masyarakat di gampong-gampong. "Yang penting kinerja mereka bagus dan bisa membantu masyarakat," cetusnya.
Untuk memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, ada beberapa Puskesmas buka 24 jam, seperti Puskesmas Padang Tiji, Reubee, Delima, Kembang Tanjong, Sakti, Tangse, Gempang, Muara Tiga.
Kemudian kata Faisal, di sana juga disiapkan ambulance selama 24 jam. Sedangkan jumlah sopir ambulance yang tersedia di Pidie, mencapai 34 orang dan jumlah ambulance 32 unit.
Kepada setiap Puskesmas juga diminta ambulan tidak boleh keluar tanpa ada sopirnya. "Semua sudah kita siapkan. Bidan harus siap siaga untuk membantu masyarakat,"pintanya.
Tak hanya itu kata Faisal, untuk memperbaikan ambulance, Pemkab Pidie mengalokasikan dana Rp 8,5 juta per tahun. Sedangkan sopir dikontrak dan honornya Rp 500 ribu per bulan.
BACA JUGA: Omzet Pedagang Buah Rp 4 Juta Per Hari
Faisal juga meminta kepada semua tenaga medis termasuk bidan agar benar-benar bisa membantu masyarakat yang membutuhkannya. "Saya tidak mau ada laporan terkait kelakuan bidan yang nakal, jika ada akan saya tindak," demikian ujar Kadiskes. (mir)
BACA JUGA: Hari Ini Pendaftaran CPNS Ditutup
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertanyakan Dana Pembebasan Tol, Warga Lurug Kantor Desa
Redaktur : Tim Redaksi