jpnn.com, PEKANBARU - Sebanyak delapan orang menjalani perawatan di ruang isolasi sejumlah rumah sakit di Riau, lantaran diduga terjangkiti virus corona (Covid-19).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Nazir mengatakan pasien terduga (suspect) jumlahnya bertambah dalam beberapa hari terakhir. Pada akhir pekan lalu tercatat ada enam orang terduga, tetapi awal pekan ini bertambah dua orang lagi.
BACA JUGA: Virus Corona Bukan Vonis Mati, Tingkat Kematian Lebih Rendah dari Wabah Lain
“Jumlah suspect terus berkembang,” kata Mimi di Pekanbaru, Selasa (10/3).
Pada 8 Maret 2020 terdata ada empat pasien dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru, satu pasien di RSUD Dumai dan satu pasien lagi di RSUD Puri Husana Indragiri Hilir.
BACA JUGA: Pasien Corona Punya Peluang Sangat Besar Untuk Sembuh, Ada Syaratnya
Kemudian data terakhir pada 10 Maret, jumlah pasien terduga bertambah dua orang. Satu pasien bertambah di RSUD Puri Husada Indragiri Hilir, dan satu lagi di RSUD Bengkalis.
“Riwayat (pasien) gejalanya demam, batuk, pilek ada pneumonia. Juga ada riwayat (pasien) ke daerah-daerah yang terjangkiti, kebanyakan seperti itu,” ujarnya.
BACA JUGA: Italia Tutup Gara-Gara Corona, Tak Ada Pembeli, Penjara Rusuh
Karena jumlah pasien terduga mengalami peningkatan, Dinas Kesehatan Riau telah bertemu dengan seluruh manajemen RSUD se-Riau untuk mengantisipasinya. Intinya, semua RSUD di kabupaten dan kota di Riau diperbolehkan melakukan pelayanan terhadap kasus COVID-19.
Sebelumnya, dinas kesehatan Riau menyatakan perawatan penyakit mematikan ini hanya diberlakukan di tiga RSUD milik Pemda dan empat RS swasta. Tiga fasilitas kesehatan milik Pemda yang jadi rujukan antara lain RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, RSUD Puri Husada Indragiri Hilir dan RSUD Dumai.
“Kami sudah melakukan pertemuan dengan semua RSUD, maka semua RSUD bisa melakukan pelayanan terhadap kasus ini karena mereka punya ruang isolasi sama dengan ruang isolasi yang lain, tak ada bedanya,” katanya.
Setiap RSUD di kabupaten dan kota juga memiliki dokter paru berpengalaman yang akan menangani apabila terjadi kasus COVID-19, dan mereka akan terus berkomunikasi dengan tim di tingkat provinsi. "Kalau bertumpu pada tiga rumah sakit saja kewalahan lah nanti,” kata Mimi.
Ia mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji sampel swab pasien yang kini sedang diteliti di Litbangkes Kementerian Kesehatan di Jakarta. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adek