Jumlah Pelanggar Protokol Kesehatan Selama Libur Panjang Meningkat

Rabu, 04 November 2020 – 17:14 WIB
Ilustrasi - Pengunjung wajib mengikuti protokol kesehatan saat berkunjung ke Orchid Forest Cikole, Bandung. Foto: Gilang Sonar Amanu/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyebut, pihaknya melakukan pemantauan kepatuhan menerapkan protokol kesehatan selama masa libur panjang dari 28 Oktober sampai 1 November 2020 di tempat wisata.

Hasilnya terdapat kenaikan jumlah laporan kurang patuh protokol kesehatan selama libur panjang di tempat wisata, jika dibandingkan pekan sebelumnya pada periode sama.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Catat 3 Juta Orang Berkeliaran Selama Libur Panjang

"Saat libur panjang di beberapa tempat yang mungkin kami identifikasi terjadi kenaikan, orangnya yang dipantau makin bertambah," kata Dewi saat menghadiri diskusi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Rabu (4/11).

Menurutnya, selama libur panjang pada 28 Oktober sampai 1 November jumlah pelanggar protokol kesehatan sebanyak 1.026 juta orang di tempat wisata.

BACA JUGA: Kakek 61 Tahun Bersama Bocah Laki-Laki di Klinik, Tanpa Busana, Astagfirullah

Jumlah itu meningkat pesat dibandingkan pekan sebelumnya pada periode sama, yang tercatat 534 ribu pelanggar protokol kesehatan di tempat wisata.

"Kemudian libur panjang kemarin, bisa dilihat grafiknya ada peningkatan total menjadi 1.026 juta orang. Naiknya tinggi," ungkap dia.

BACA JUGA: WhatsApp Bikin Memori Hp Cepat Penuh? Begini Solusinya

Namun, kata Dewi, meningkatnya jumlah pelanggar protokol kesehatan tadi bukan berati pertambahan kasus Covid-19 akan tinggi ke depan.

Peta penularan Covid-19 di tempat wisata selama libur panjang kemarin, baru bisa terlihat 10 sampai 14 hari kemudian.

"Jadi belum selesai, nih. Kami harus terus memantau setelah libur panjang kemarin, kami cek lagi nanti 10 sampai 14 hari setelah itu bagaimana," ujar dia.

Satgas Penanganan Covid-19, kata Dewi, memiliki perhatian lebih atas kemungkinan lonjakan kasus setelah libur panjang.

Berkaca dari momen libur panjang akhir Agustus 2020 kemarin, terjadi lonjakan kasus Covid-19 pada awal September 2020.

"Adanya liburan panjang ini punya potensi kenaikan kasus. Data Agustus lalu saat libur hari kemerdekaan kemudian disusul libur 20 sampai 23 Agustus, kami baru melihat kenaikan kasus di pekan pertama September. Terus naik sampai pekan ketiga September," pungkas dia. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler