jpnn.com, JAKARTA - Total pendaftar sekolah kedinasan tahun ini tercatat mencapai 323.669 orang. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu sebanyak 284.697 orang.
Sekolah kedinasan paling favorit dengan jumlah pelamar terbanyak adalah Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN. Jumlah pelamar di sekolah kedinasan milik Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ini mencapai 147.702 orang dengan kuota 7.301 kursi.
BACA JUGA: Ini Penyebab STAN dan IPDN Mulai Kurang Diminati
Disusul berikutnya Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) milik Kemendagri dengan jumlah pendaftar 46.062 orang (kuota 2.000 kursi). Politeknik Statistik milik Badan Pusat Statistik (BPS) menjadi terbanyak ketiga dengan jumlah pelamar 17.886 orang (kuota 100 kursi).
Sekolah kedinasan dengan pelamar paling sedikit adalah Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya yang berjumlah 899 orang (kuota 192 kursi).
BACA JUGA: Pendaftar Sekolah Kedinasan Meningkat dari Tahun Lalu
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian PAN-RB Herman Suryatman mengatakan ada beberapa penyebab kenaikan jumlah pendaftar sekolah kedinasan tahun ini.
Di antaranya adalah meningkatnya minat generasi muda untuk menjadi calon aparatur sipil negara (ASN) atau PNS. ’’Peningkatan minat ini menunjukkan kepercayaan publik terhadap proses rekrutmen yang semakin bersih dari segala praktek KKN,’’ katanya kemarin. Diketahui, pendaftaran sekolah kedinasan yang terpusat dan online resmi ditutup Senin malam (30/4) lalu.
BACA JUGA: Persaingan Masuk 5 Sekolah Kedinasan Ini Cukup Ketat
Herman menjelaskan pendaftaran sekolah kedinasan yang serentak, online, dan terpusat melalui SSCN (sistem seleksi CPNS nasional) Badan Kepegawaian Negara (BKN) diharapkan menekan potensi pendaftaran lewat ’’pintu belakang’’.
Penyebab kenaikan jumlah pelamar berikutnya disebabkan ada sekolah kedinasan yang baru bergabung dengan SSCN BKN. Total ada sepuluh sekolah kedinasan yang baru bergabung dan selurunya di bawah Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Seperti Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun, dan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang.
Setelah tahap pendaftaran selesai, proses berikutnya adalah ujian tulis berbasis komputer (computer assisted test/CAT). Sampai saat ini jadwal CAT untuk sekolah kedinasan belum ditetapkan. Herman mengatakan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer juga meningkatkan kepercayaan masyarakat.
’’Masyarakat jangan sampai ada yang tergiur atau tertipu informasi oknum bisa meloloskan ujian sekolah kedinasan,’’ jelasnya.
Herman mengatakan di dalam ujian berbasis komputer nanti, peserta akan mengetahui langsung nilainya setelah selesai ujian. Seketika itu pula mereka bisa tahu apakah nilainya memenuhi ambang batas atau tidak. ’’Hasil CAT ditentukan kemampuan sendiri. Tidak ada yang bantu,’’ pungkasnya.
Ketentuan tentang passing grade atau ambang batas CAT sekolah kedinasan tertuang dalam Permen PAN-RB 22/2018. Di dalam regulasi itu dijelaskan bahwa ambang batas untuk tes karakteristik pribadi (TKP) 143 poin, untuk tes intelegensia umum (TIU) 80 poin, dan tes wawasan kebangsaan (TWK) 75 poin. (wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Terakhir, Pendaftar Sekolah Kedinasan Tembus 300 Ribu
Redaktur & Reporter : Soetomo