“Itu belum jumlah pastinya, karena saat ini kami juga masih dalam tahap verifikasi sampai di tingkat Puskesmas yang ada di Kota Sorong. Jumlah tersebut merupakan jumlah komulatif sejak tahun 2004,” ungkap Ruslan Belang, S.Si,Apt, anggota tim VCT RSUD Sele Besolu Sorong yang ditemui Radar Sorong (JPNN Group) di ruang kerjanya, Rabu (10/10).
Dikatakannya, dari jumlah penderita HIV-Aids tersebut, kebanyakan pasien menderita penyakit TBC (Tubercolosis) sebagai penyakit penyertanya. ”Kebanyakan penyakit penyertanya yaitu TBC, kemudian yang keduanya adalah jamur, baik jamur yang di mulut maupun di leher. Setelah itu baru diare, tapi kalau diare itu jarang-jarang saja,” kata Ruslan yang juga ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Sorong Raya.
Setelah dilakukan pendataan dan verifikasi, data tersebut kata Ruslan, selanjutnya dikirimkan ke Jakarta, sementara untuk penderita HIV-Aids, pihaknya akan terus memberikan pendampingan. “Kami akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan kepada mereka yang menderita HIV-Aids. Bagi yang di Puskesmas, perawatan dan pendampinganya di Puskesmas, tapi kalau kita di rumah sakit ini karena ini rumah sakit rujukan, maka pendampingan dan pengawasan merupakan tugas pokok kami di VCT,” imbuhnya. (ans)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nenek 80 Tahun Tewas di Pinggir Sungai
Redaktur : Tim Redaksi