Belum diketahui persis penyebab kematian nenek berusia 80 tahun itu. Pasalnya, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi, di mana pihak keluarga menyatakan menerima kepergian korban.
Informasi yang dirangkum Gorontalo Post (JPNN Group), mayat Hajarah awal kali ditemukan oleh salah seorang warga Niku Bani. Kebetulan saat itu Niku bersama anak dan cucu korban, Saira Pakaya dan Sitra Pakaya. Ketiga sedang melakukan pencarian terhadap korban. Sebab, sejak Minggu (7/10), Hajarah meninggalkan rumah tanpa pamit.
Pada saat menyusuri bantaran sungai Bone, dari kejauhan Niku melihat sebuah benda yang berada di antara semak-semak. Setelah didekati ternyata, benda tersebut adalah jasad Hajarah Mooduto. Seketika itu ia langsung memanggil Saira dan Sitra.
Selang beberapa saat tim Polsek Botupingge mendatangi lokasi. Setelah melakukan identifikasi, jenazah Hajarah akhirnya dibawa pihak keluarga. "Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi, sehingga petugas hanya melakukan identifikasi. Selanjutnya jenazah kita serahkan ke pihak keluarga," kata Kapolsek Botupingge IPDA Idris Ismail seperti yang dilansir Gorontalo Post, Rabu (10/10. (tr-23)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sudah 2.448 TKI Dideportasi Lewat Nunukan
Redaktur : Tim Redaksi